Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rusia Sindir AS: Rudal Burevestnik dan Poseidon Bukan Uji Coba Nuklir, Pemahaman Dangkal!
Advertisement . Scroll to see content

Donald Trump Desak Suriah, Rusia, dan Iran Hentikan Pembantaian di Idlib

Jumat, 27 Desember 2019 - 10:14:00 WIB
Donald Trump Desak Suriah, Rusia, dan Iran Hentikan Pembantaian di Idlib
Donald Trump (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak kepada tiga negara, yakni Suriah, Rusia, dan Iran, untuk menghentikan kekerasan di Provinsi Idlib.

Provinsi Idlib yang terletak di timur laut Suriah merupakan basis atau kantung pertahanan terakhir pemberontak yang juga dihuni banyak warga sipil.

"Rusia, Suriah, dan Iran sedang membunuh atau akan membunuh ribuan," cuit Trump, seperti dilaporkan kembali AFP, Jumat (27/12/2019).

"Jangan lakukan itu," katanya, menegaskan.

Pasukan dari tiga negara membombardir Idlib sejak pertengahan Desember 2019 untuk merebut provinsi itu sesegera mungkin dari kelompok pemberontak. Serangan ini melanggar gencatan senjata yang diteken pada Agustus melalui mediasi PBB.

Lembaga Pemantau Suriah untuk HAM mengungkap, hampir 80 warga sipil terbunuh akibat serangan udara. Selain itu diperkirakan lebih dari 40.000 orang telah terlantar akibat tidak adanya bahan makanan dan layanan kesehatan memadai. Apalagi saat ini musim dingin.

Pada Selasa Turki juga menyerukan agar serangan-serangan tersebut segera berakhir. Presiden Recep Tayyip Erdogan menutus satu delegasi ke Rusia untuk membahas masalah itu.

Juru Bicara Kepresidenan Turki Ibrahim Kalin mengatakan, negaranya mendesak gencatan senjata baru untuk menggantikan kesepakatan Agustus.

Trump juga memuji upaya Turki itu melalui cuitannya dengan mengatakan, Ankara sedang bekerja keras untuk menghentikan pembantaian ini.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut