Donald Trump Sebut Kepastian Pemenang Pilpres AS Bisa Diketahui Berbulan-bulan
WASHINGTON, iNews.id - Pemenang Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) 2020 kemungkinan tak bisa diketahui langsung pada 3 November mengingat sistem pemungutan suara saat ini bisa menggunakan surat.
Presiden Donald Trump mengatakan, pemenang pilpres kemungkinan baru bisa dipastikan setelah beberapa bulan, bukan saja karena menunggu sampai semua surat suara dikirim, tapi sistem pemilihan seperti itu berpotensi menimbulkan perselisihan.
Para pengamat politik menilai hanya butuh beberapa hari setelah pemungutan pada 3 November untuk mengetahui pemenang pilpres karena penghitungan harus menunggu semua surat suara tiba.
Trump mengatakan, dia sebenarnya lebih suka menunggu hasilnya diumumkan secara cepat lewan televisi, ketimbang harus menunggu.
Sebagian warga AS tahun ini bisa mengikuti pilpres melalui surat terkait kekhawatiran pandemi Covid-19. Perkumpulan banyak orang dalam satu tempat bisa memicu penyebaran Covid-19.
"Saya suka menonton televisi dan mengetahui, pemenangnya adalah? Anda mungkin tidak akan mendengarnya selama berbulan-bulan, karena ini berantakan," tuturnya, dikutip dari Reuters, Sabtu (26/9/2020).
"Sangat tidak mungkin Anda akan mendengar pemenang pada malam itu," ujarnya, melanjutkan.
Trump menambahkan, proses penghitungan suara terhambat karena menunggu sampai semua terkumpul. Saat seharusnya perolehan suaranya unggul atas kandidat dari Partai Demokrat, Joe Biden, para petugas masih terus menghitung.
"Sekarang mereka bisa mengatakan surat suara bisa datang terlambat," katanya.
Putusan pengadilan bulan ini mengizinkan para pejabat di Negara Bagian Michigan, Pennsylvania, Wisconsin, dan North Carolina, medan pertempuran sengit Trump dan Biden, untuk menghitung surat suara yang tiba setelah 3 November asalkan surat tersebut dikirim pada hari pemungutan suara.
Hasil jajak pendapat terbaru menunjukkan, lebih banyak pendukung Partai Demokrat akan memberikan suara melalui surat untuk menghindari paparan Covid-19, ketimbang datang ke tempat pemungutan suara. Sementara para pendukung Partai Republik sebaliknya.
Editor: Anton Suhartono