Donald Trump Sebut Ledakan Besar di Beirut sebagai Serangan Bom
WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyebut ledakan besar di Beirut, Lebanon, sebagai serangan bom bukan disebabkan dari bahan pembuat petasan.
Dua ledakan besar terjadi di kota Beirut, Selasa (4/8/2020) sore waktu setempat. Dari rekaman video yang beredar di media sosial, ledakan menimbulkan awan hitam yang membumbung setinggi hampir 5 km. Kaca-kaca dan bangunan di radius 3 km mengalami kerusakan parah.
Media setempat melaporkan, suara ledakan terdengar hingga 240 km di Pulau Siprus. Pemerintah Lebanon dalam keterangan resminya menyebut dugaan awal ledakan disebabkan oleh kebakaran di gudang petasan yang merembet ke penyimpanan bahan kimia.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengaku telah menerima laporan dari beberapa jenderal militernya mengenai ledakan besar di Beirut. Dalam keterangan pers kepada wartawan di Gedung Putih, Trump menyebut ledakan di Beirut sebagai serangan bom.
"Berdasarkan ledakannya itu seperti serangan mematikan. Saya sudah bertemu dengan para jenderal kami dan mereka juga merasa seperti itu," kata Trump dikutip dari AFP, Rabu (5/8/2020).