Donald Trump Sebut Pelaku Penembakan di Gereja Texas Sakit Jiwa
TOKYO, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terus memantau perkembangan kasus penembakan di Gereja First Baptist, Sutherland Springs, Wilson County, Texas, yang menewaskan 26 orang dan melukai 20 lainnya.
Trump saat ini sedang berada di Jepang untuk memulai lawatannya ke negara-negara Asia. Menurut dia, peristiwa berdarah itu lebih disebabkan faktor kejiwaan pelaku yang sakit parah, bukan isu senjata.
"Di negara kita banyak permasalahan kesehatan mental, juga di negara lain. (Penembakan) Ini bukan soal senjata. Untungnya ada orang yang membawa pistol dapat membalas menembaknya," kata Trump, dalam konferensi pers di Tokyo, Jepang, seperti dikutip dari Reuters, Senin (06/11/2017).
Berdasarkan keterawangan awal yang diterimanya, pelaku merupakan pribadi yang mengalami gangguan kejiwaan yang parah serta punya banyak masalah.
"Ini soal penyakit mental yang levelnya paling tinggi. Sungguh peristiwa yang sangat-sangat menyedihkan," kata dia.
Pelaku, Devin Patrick Kelley, ditemukan tewas di dalam mobilnya saat berusaha melarikan diri. Tidak diketahui apakah pria berusia 26 tahun yangt juga veteran Angkatan Udara (AU) AS itu tewas karena bunuh diri atau akibat tembakan dari warga setempat di gereja.
Berdasarkan data dari akun LinkedIn, Kelley bergabung dengan AU AS setelah lulus dari SMA New Braunfels pada 2009. Pentagon mengonfirmasi bahwa Kelley pernah menjadi personel AU, namun tidak menjelaskan lebih detil.
Dia juga pernah menjadi guru Injil di Gereja Kingsville First Baptist. Kelley diberhentikan secara tidak hormat dari AU pada 2014 karena kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Dia kerap menganiaya istri dan anaknya.
Editor: Anton Suhartono