Donald Trump Tak Akan Menyerah Begitu Saja dengan Kemenangan Joe Biden
WASHINGTON, iNews.id - Donald Trump tidak akan menyerah dalam waktu dekat terkait hasil pilpres Amerika Serikat yang memenangkan Joe Biden. Dia akan mengambil langkah-langkah untuk melawan hasil tersebut.
Par pembantu dekat mengatakan, Trump akan menggunakan langkah hukum yang diharapkan bisa membalikkan hasil penghitungan suara di beberapa negara bagian yang memberikan kemenangan bagi Biden.
Ada perbedaan pendapat di antara para pembantu Trump serta sekutunya di Partai Republik, namun sebagian besar mendukung strateginya.
"Fakta sederhananya adalah pemilu ini masih jauh dari selesai. Joe Biden belum disertifikasi sebagai pemenang di negara bagian mana pun, apalagi negara bagian yang diperebutkan menuju penghitungan ulang atau negara bagian di mana kampanye kami menghadapi tantangan hukum yang valid dan sah yang bisa menentukan pemenang akhir," kata Trump, dalam pernyataan yang dirilis tim kampanyenya, dikutip dari Reuters, Minggu (8/11/2020).
Para penasihat dan sekutu Trump peluang untuk membalikkan hasil pilpres sangat kecil. Namun mereka ingin gugatan hukum tetap berjalan dengan sendirinya.
Partai Republik mencoba mengumpulkan setidaknya 60 juta dolar AS untuk membiayai gugatan hukum di beberapa negara bagian. Selain itu uang yang terkumpul juga akan digunakan membayar utang kampanye.
"Dia harus memastikan setiap suara dihitung dan menuntut transparansi. Itu menempatkan dia pada dasar retorika yang kuat," kata pembantu dekat Trump yang juga mantan pejabat Gedung Putih.
Sementara itu kalangan yang berseberangan dari Partai Republik memperingatkan langkah Trump bisa menodai kredibilitasnya jika tidak mundur dari jabatan jabatan presiden secara elegan. Ini juga akan mengikis kekuatan politiknya di masa depan.
"Tidak mungkin dia mencalonkan diri lagi pada 2024 jika dipandang sebagai pecundang," kata politikus Republik di Kongres itu.
Pembawa acara Fox News yang juga pendukung setia Trump Laura Ingraham mendesak presiden untuk menerima hasil pilpres dengan lapang dada. Apalagi perjuangan Trump tak mudah karena harus menyertakan bukti kecurangan.
"Jika Biden memiliki 270 suara di Electoral College pada akhir penghitungan dan litigasi, Presiden Trump akan membuat keputusan. Kami berharap pada saat itu dia akan menyerah dengan elegan," tuturnya.
Editor: Anton Suhartono