Dramatis! 2 Orang Diduga Pelaku Penembakan di Rusia Ditangkap, Sempat Baku Tembak

MOSKOW, iNews.id - Dua orang diduga pelaku penembakan saat konser musik di Crocus City Hall, Moskow, ditangkap, Sabtu (23/3/2024). Keduanya ditangkap di wilayah Bryansk.

Seorang anggota parlemen Rusia Alexander Khinshtein mengatakan di akun Telegram, sempat terjadi pengejaran terhadap pelaku yang kabur menggunakan mobil serta baku tembak.

Baca Juga

Rusia Luncurkan Kapal Selam Baru Pembawa Drone Nuklir Poseidon

Para terduga pelaku lainnya, kata Khinshtein, kabur dengan berjalan kaki setelah mobil yang mereka naiki terbalik. Mereka melarikan diri ke arah hutan.

“Saat pengejaran, tembakan dilepaskan lalu mobil terbalik. Satu teroris diamankan di tempat, sisanya kabur ke hutan. Dari hasil penggeledahan, tersangka kedua ditemukan dan ditahan sekitar pukul 03.50 waktu setempat. sedangkan yang lainnya kabur,” kata Khinshtein, dikutip dari Reuters.

Baca Juga

Penembakan di Konser Musik Tewaskan 60 Orang, Mengapa ISIS Serang Rusia?

Tidak jelas berapa banyak orang yang lolos dalam penangkapan.

Khinshtein mengatakan, hasil penggeledahan di dalam mobil ditemukan pistol, magasin senapan serbu, dan paspor Tajikistan.

Baca Juga

Mantan Presiden Rusia soal Penembakan: Jika Ukraina Pelakunya, Kiev Kita Hancurkan!

Seperti dilaporkan sebelumnya, sedikitnya lima orang menyerang acara konser musik grup rock legendaris Picnic di Crocus City Hall pada Jumat malam waktu setempat.

Para pelaku melepaskan tembakan membabi buta ke arah penonton, baik di atrium maupun area dalam gedung konser. Saat itu pertunjukan dihadiri lebih dari 6.000 orang berdasarkan tiket yang terjual.

Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawan dalam serangan itu, meski otoritas Rusia belum memastikannya.

Dalam postingan di Telegram, ISIS menyatakan pelaku adalah para pejuangnya. Kelompok itu mengklaim para pelaku melarikan diri dari lokasi.

"Membunuh dan melukai ratusan orang serta menyebabkan kerusakan besar di tempat tersebut sebelum mundur ke markas dengan selamat,” bunyi pernyataan ISIS.

Editor: Anton Suhartono