Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Sebut Putin Ingin Perang Rusia-Ukraina Segera Berakhir
Advertisement . Scroll to see content

Drone Kamikaze Ukraina Serang Istana Kremlin, Presiden Putin Selamat

Rabu, 03 Mei 2023 - 19:43:00 WIB
Drone Kamikaze Ukraina Serang Istana Kremlin, Presiden Putin Selamat
Vladimir Putin selamat dari upaya pembunuhan oleh Ukraina menggunakan drone kamikaze (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Rusia akhirnya buka suara soal percobaan pembunuhan terhadap Presiden Vladimir Putin oleh Ukraina menggunakan drone kamikaze. Upaya pembunuhan itu dilakukan pada Selasa (2/5/2023) malam, namun gagal.

Sebelumnya Kremlin membantah upaya pembunuhan terhadap Putin oleh Ukraina saat menghadiri acara di luar Moskow pekan lalu. Percobaan pembunuhan juga dilakukan menggunakan drone kamikaze.

Dua drone digunakan dalam serangan terbaru terhadap kediaman dinas Putin di Istana Kremlin, namun berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Rusia.

Kremlin menyatakan serangan terbaru itu sebagai aksi teroris yang terencana seraya menegaskan akan membalasnya.

Tidak ada korban dalam serangan itu termasuk kerusakan material pada bangunan istana. Putin tidak berada di Kremlin saat itu dan keesokan harinya bekerja dari kediaman Novo Ogaryovo, di luar Moskow.

Tayangan video yang beredar di media sosial, termasuk media militer Zvezda, menunjukkan asap mengepul di belakang Istana Kremlin. Drone mendekati kubah Gedung Senat Kremlin yang menghadap Lapangan Merah kemudian meledak sebelum mencapai target.  Puing-puing drone kemudian berjatuhan tersebar di sekitar kompleks Istana Kremlin, namun tak ada korban maupun kerusakan material.

"Kremlin menilai tindakan tersebut sebagai aksi teroris yang direncanakan dan upaya pembunuhan terhadap presiden menjelang Hari Kemenangan, Parade 9 Mei," bunyi pernyataan Kremnlin, seperti dilaporkan kantor berita RIA.

Insiden tersebut juga tidak memengaruhi agenda Putin pada Rabu. Presiden tetap beraktivitas dari tempat lain.

"Rusia berhak melakukan tindakan pembalasan di mana dan kapan pun yang dianggap perlu," demikian isi pernyataan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut