Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapal Pengungsi Rohingya Terbalik di Perairan Malaysia-Thailand, Ratusan Orang Hilang
Advertisement . Scroll to see content

Dua Pangkalan Udara Militer Myanmar Diserang, Ada Ledakan dan Tembakan Roket

Kamis, 29 April 2021 - 12:25:00 WIB
Dua Pangkalan Udara Militer Myanmar Diserang, Ada Ledakan dan Tembakan Roket
Ilustrasi ledakan bom. (Foto: Ist.)
Advertisement . Scroll to see content

YANGON, iNews.id – Dua pangkalan udara (lanud) di Myanmar menjadi sasaran serangan oleh orang-orang tak dikenal, Kamis (29/4/2021). Menurut laporan media lokal dan saksi mata, terjadi ledakan di lanud pertama, sedangkan tembakan roket terlihat menyasar pangkalan lainnya.

Reuters melansir, serangan itu terjadi setelah tiga bulan Myanmar dilanda kekacauan yang dipicu oleh kudeta militer pada 1 Februari. Sampai berita ini diunggah, belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Belum ada juga konfirmasi dari pihak berwenang terkait korban dalam inside itu. 

Seorang juru bicara militer Myanmar tidak menjawab panggilan telepon dari wartawan saat hendak dimintai komentarnya.

Dalam serangan pertama pada Kamis ini, tiga ledakan terjadi di lanud dekat pusat kota Magway dini hari tadi. Peristiwa itu dilaporkan Kantor Berita Delta dalam sebuah unggahan di Facebook.

Berikutnya, lima roket ditembakkan ke salah satu pangkalan udara utama negara itu, yakni di Meiktila, sebelah timur laut Magway. Serangan roket itu dilaporkan oleh seorang wartawan, Than Win Hlaing, yang berada di dekat pangkalan pada saat kejadian.

Hlaing juga mengunggah klip video yang menyertakan suara roket yang terbang di atas kepalanya, lalu disusul dengan ledakan. Reuters tidak dapat memverifikasi potongan video tersebut.

Sejak pemerintahan Aung San Suu Kyi digulingkan militer, gelombang protes prodemokrasi telah mengguncang kota-kota Myanmar. Junta militer pun menindak para demonstran dengan kekerasan bahkan sampai menghilangkan nyawa orang. 

Menurut laporan kelompok aktivis pemantau unjuk rasa, lebih dari 750 orang tewas akibat kekerasan aparat Myanmar sejak 1 Februari lalu.

Selain itu, pertempuran antara militer dan kelompok pemberontak etnik minoritas juga berkobar di Myanmar sejak kudeta.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut