Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Heboh Laut di Iran Berubah Menjadi Merah Darah, Ini Sebabnya
Advertisement . Scroll to see content

Dubes Iran: Tujuan Utama Israel adalah Genosida, Membersihkan Bangsa Palestina!

Selasa, 31 Oktober 2023 - 18:37:00 WIB
Dubes Iran: Tujuan Utama Israel adalah Genosida, Membersihkan Bangsa Palestina!
Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi. (Foto: iNews.id/Ahmad Islamy Jamil)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.idIran melihat tujuan Israel melancarkan serangan secara membabi buta di Gaza saat ini adalah untuk genosida alias membersihkan bangsa Palestina dari wilayah tersebut. Namun, pihak Barat bukannya mencegah, malah mendukung tragedi kemanusiaan itu terjadi.

“Tujuan utama rezim zionis adalah genosida, mereka melakukan pembunuhan massal di sana (Gaza), membersihkan bangsa Palestina dari daerah sana, dan menyatukan wilayah pendudukan mereka,” ungkap Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, di Jakarta, Selasa (31/10/2023).

Dia mengatakan, sampai hari ini, sudah lebih dari 8.500 warga Palestina gugur akibat kekejaman dan kebrutalan rezim zionis di Jalur Gaza dan Tepi Barat. Sebanyak 70 persen di antaranya adalah kaum perempuan dan anak-anak.

“Lebih dari 4.000 anak-anak, lebih dari 2.000 perempuan yang tidak bersenjata dibunuh oleh rezim zionis,” ujar Dubes Boroujerdi.

Tak hanya itu, kata dia, sejak 7 Oktober lalu sampai sekarang sudah 25 jurnalis dibunuh Israel saat mereka menjalankan tugas peliputan di daerah konflik. “Padahal, jurnalis memiliki kekebalan, dan harus berada dalam keadaan yang aman ketika (meliput) di medan perang,” ucapnya. 

Dia menuturkan, rezim zionis tidak patuh kepada peraturan, standar, maupun regulasi apa pun yang diakui secara internasional terkait dengan keadaan perang. Mereka dengan leluasa membantai masyarakat tak berdosa, menyerang tempat-tempat sipil, dan rumah sakit. Namun, Barat malah menutup mata atas semua pelanggaran hukum internasional yang terang-benderang oleh Israel itu.

Boroujerdi mengingatkan, krisis di Palestina bermula sejak 80 tahun silam ketika rezim zionis menduduki wilayah-wilayah Palestina dan mulai membantai dan merampas hak rakyat negara itu. Berbagai peraturan internasional maupun resolusi dari Dewan Keamanan PBB pun menyatakan, Palestina adalah wilayah yang sedang diduduki Israel. Berdasarkan kenyataan ini, pembelaan diri yang sah menjadi hak bangsa Palestina, kapan pun dan di mana pun.

“Tapi Barat malah berusaha mengubah dan membalik posisinya, seakan-akan Israel adalah korban dan Palestina-lah yang melakukan invasi,” tuturnya.

Dia mencatat, selama beberapa tahun belakangan, Israel setidaknya telah memulai 20 perang di kawasan Timur Tengah. Dan setiap saat ada upaya untuk melakukan gencatan senjata, selalu dihalang-halangi oleh para pendukung zionis dari Barat.

“Contoh nyatanya adalah, beberapa hari lalu Amerika Serikat memveto resolusi yang berhubungan dengan gencatan senjata di Palestina pada saat melakukan voting di Dewan Keamanan PBB,” katanya.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut