Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mahathir Sebut Perjanjian Dagang Malaysia-AS Rugikan Pribumi, Ini Respons Pemerintah
Advertisement . Scroll to see content

Dubes Lalai, PM Malaysia Terpaksa Menunggu Lama di Bandara saat Kunjungan ke Uni Emirat

Selasa, 12 April 2022 - 08:23:00 WIB
Dubes Lalai, PM Malaysia Terpaksa Menunggu Lama di Bandara saat Kunjungan ke Uni Emirat
Ismail Sabri Yaakob terpaksa menunggu lama di bandara Dubai, UEA, saat kunjungan kerja karena kelalaian dubes Malaysia dan konsula jenderal di Dubai (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

KUALA LUMPUR, iNews.id - Malaysia memanggil pulang duta besar (dubes) untuk Uni Emirat Arab (UEA) serta konsul jenderal di Dubai. Penyebabnya mereka dianggap lalai memberikan pelayanan kepada Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob yang tengah berkunjung ke negara Teluk itu.

Mereka dianggap gagal mengoordinasikan urusan administrasi dan logistik selama kunjungan Ismail pada akhir Maret lalu.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Malaysia menyatakan dubes dan konsul jenderal tidak menerapkan layanan standar selama kunjungan Ismail, terutama saat kedatangan di Dubai pada 29 Maret.

"Kegagalan itu mengakibatkan Perdana Menteri harus menunggu lama di ruang kedatangan untuk pengurusan paspor dan imigrasi. Juga tidak ada pengamanan seperti iring-iringan mobil yang seharusnya disediakan untuk Perdana Menteri sesuai praktik standar yang biasa dilakukan para pejabat yang berkunjung," bunyi pernyataan Kemlu Malaysia, dikutip dari The Star, Selasa (12/4/2022).

Sebelumnya media online di Malaysia melaporkan soal pemanggilan dubes dan konsulat jenderal di UEA karena kurangnya pelayanan yang mereka berikan selama kunjungan Ismail. Disebutkan, kepala misi Malaysia di luar negeri sudah seharusnya memberikan pelayanan, perlindungan keamanan, dan iring-iringan kendaraan, untuk perdana menteri selama kunjungan.

Kemlu Malaysia mencontohkan, Ismail mendapat pengawalan keamanan dan iring-iringan kendaraan saat menghadiri Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat, baru-baru ini, padahal pemerintah setempat tidak memberikan status tamu.

Kedua diplomat itu juga tidak menginformasikan acara World Government Summit (WGS) yang digelar saat Dubai Expo. Pimpinan kemlu baru mengetahui adanya KTT tersebut pada 30 Maret, itu pun melalui sumber lain.

"Jika kami diberitahu tentang KTT itu, tentu saja akan dilakukan upaya agar Perdana Menteri dapat menyampaikan pidato pada program tersebut," demikian isi pernyataan.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Malaysia Saifuddin Abdullah telah bertemu dengan mitranya dari UEA, Reem Ebrahim Al Hashimy, pada 30 Maret dan diberitahu bahwa PM Ismail diundang menghadiri penutupan WGS di hari yang sama.

"Masalah ini tidak akan terjadi jika koordinasi dilakukan lebih awal. Ini karena pemerintah UEA telah menyiapkan semua fasilitas untuk Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan sampai akhir kunjungan," katanya.

Selama kunjungan ke Dubai pada 27-31 Maret, Ismail menghadiri upacara penutupan Paviliun Malaysia di Expo 2020 Dubai dan menyaksikan penandatanganan beberapa nota kesepahaman antara perusahaan Malaysia dan internasional.

Ismail juga bertemu dengan Wakil Presiden dan Perdana Menteri UEA Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut