Duh! Jerman Gagal Ganti Pasokan Gas Rusia lewat Jalur Laut
BERLIN, iNews.id – Rencana Jerman untuk mengganti pasokan gas Rusia dengan energi dari negara-negara lain yang dikirim lewat jalur laut, gagal diwujudkan. Hal itu disebabkan kurangnya ketersediaan kapal pengangkut gas alam cair (LNG) ke negara tersebut.
Jerman sebelumnya menargetkan bisa mengimpor 12 miliar meter kubik gas pada paruh pertama 2023.
“Tidak ada tanker gas cair di armada dagang Jerman yang dapat mengangkut LNG jarak jauh. Total hampir 500 tanker LNG tersedia di seluruh dunia, tetapi permintaan dari wilayah lain di dunia juga tinggi,” kata Juru Bicara Asosiasi Pemilik Kapal Jerman ( VDR), Martin Kroger, kepada surat kabar Jerman, Bild, Rabu (6/7/2022).
Sejak Maret lalu, Jerman meluncurkan rencana darurat untuk menjaga pasokan gas alamnya. Rencana tersebut terdiri atas tiga tingkat atau tahap, yaitu peringatan dini, siaga, dan darurat.
Pada tahap pertama, pemerintah federal membentuk pusat koordinasi dan pengembangan kebijakan untuk mengatasi memburuknya situasi. Pada tahap kedua, para pelaku usaha diminta mengambil langkah-langkah secara mandiri untuk mengurangi konsumsi atau membeli tambahan volume gas. Tahap tersebut juga menyiratkan kemungkinan penarikan gas dari fasilitas penyimpanan cadangan negara.
Sementara tahap terakhir atau yang ketiga, pemerintah diberi wewenang untuk campur tangan dalam kegiatan pasar demi memastikan keamanan energi nasional.
Raksasa energi Rusia, Gazprom, secara signifikan telah mengurangi pasokan gas lewat jalur pipa Nord Stream 1. Perusahaan itu beralasan, pengurangan terjadi karena tertundanya pekerjaan pemeliharaan turbin oleh perusahaan-perusahaan Jerman dan Kanada.
Negara-negara Uni Eropa kini terpaksa memanfaatkan simpanan gas yang semestinya baru mereka gunakan pada musim dingin. Beberapa negara lain bahkan mempertimbangkan untuk kembali menggunakan batu bara sebagai alternatif sumber energi mereka. Hal itu tentunya mencederai komitmen mereka terhadap krisis perubahan iklim.
Editor: Ahmad Islamy Jamil