Duh, Presiden Polandia Andrzej Duda Jadi Korban Prank Youtuber

WARSAWA, iNews.id - Youtuber spesialis prank Rusia Vladimir Kuznetsov mendapat korban pejabat terbaru, yakni Presiden Polandia Andrzej Duda.

Saat dihubungi Kuznetsov pada Senin (13/7/2020) sore waktu setempat, Duda sedang menanti hasil pemilu. Dia kemudian dipastikan terpilih sebagai presiden Polandia untuk periode kedua.

Baca Juga

Kesalnya PM Hungaria, UE Beri Utang 1.775 T tapi Oligarki Ukraina Hidup Mewah dengan Toilet Emas

Kuznetsov yang juga dikenal dengan Vavan menelepon Duda dengan mengaku sebagai Sekjen PBB Antonio Guterres, seperti dikutip dari Associated Press, Rabu (15/7/2020).

Rekaman percakapan dalam bahasa Inggris itu lalu diunggah Vavan ke akun YouTube-nya dengan durasi sekitar 11 menit. Kantor kepresidenan Duda mengonfirmasi bahwa isi rekaman itu asli.

Baca Juga

Pemkot Bandung Terima 1.500 Telepon Prank Layanan Covid-19

Dalam beberapa bagian percakapan, Duda terdengar seperti terkejut ketika disampaikan pertanyaan. Terdengar pula Duda memanggil sang Guterres palsu dengan sebutan ‘Yang Mulia’.

Vavan mengucapkan selamat kepada Duda atas pemilu yang sukses. Dia juga bertanya soal beberapa isu, termasuk seputar komunitas LGBT.

Sementara itu otoritas keamanan Polandia menyelidiki bagaimana bisa nomor kepresidenan yang seharusnya sangat rahasia bisa bocor ke orang iseng. Bahkan Polandia menelusuri apakah intelijen Rusia terlibat atau tidak.

Badan Keamanan Dalam Negeri Polandia menyatakan, telepon itu dibenarkan seorang pejabat misi Polandia di PBB dan sedang menyelidikinya.

Apalagi peristiwa ini berlangsung saat hubungan Polandia dengan Rusia sedang tegang. Pemicunya, Polandia ingin Ukraina punya hubungan lebih dekat dengan Uni Eropa.

Duda bukan pejabat negara pertama yang menjadi korban prank. Kuznetsov, dan rekannya sesama prankster Rusia Alexei Stolyarov yang juga dikenal sebagai Lexus, sebelumnya pernah mempermalukan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Pangeran Harry, dan artis Elton John, melalui sambungan telepon.

Editor: Anton Suhartono