Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rusia Sindir AS: Rudal Burevestnik dan Poseidon Bukan Uji Coba Nuklir, Pemahaman Dangkal!
Advertisement . Scroll to see content

Duh! Utusan Trump Sebut Ada 30.000 Bom Israel di Gaza yang Belum Meledak

Kamis, 06 Februari 2025 - 11:00:00 WIB
Duh! Utusan Trump Sebut Ada 30.000 Bom Israel di Gaza yang Belum Meledak
Steve Witkoff menyebut ada 30.000 bom Israel di Gaza yang belum meledak (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Steve Witkoff, utusan khusus Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk Timur Tengah, meluruskan pernyataan atasannya soal "pembersihan" Gaza.

Sebelumnya, saat konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Trump mengatakan akan mengambil alih Jalur Gaza. Dia juga kukuh untuk merelokasi penduduk Gaza ke luar wilayah tersebut. 

Witkoff menjelaskan, pembersihan Gaza yang disampaikan Trump merujuk pada rencana jangka panjang. Menurut dia, Gaza benar-benar hancur setelah perang selama 15 bulan lebih dan membutuhkan waktu panjang untuk merekonstruksinya hingga menjadi layak huni.

Dia menilai, tidak adil bagi warga Gaza untuk mendapat pemberintahuan bahwa mereka akan dipulangkan dalam waktu 5 tahun.

Hal lain yang disorotinya, banyak amunisi bom yang dijatuhkan militer Israel belum meedak.

"Ada 30.000 amunisi yang belum meledak. (Ada) Bangunan yang bisa roboh kapan saja. Tidak ada peralatan apa pun di sana," ujarnya.

Witkoff memainkan peran penting dalam mewujudkan kesepakatan gencatan senjata tahap pertama Israel-Hamas. Kesepakatan itu berlaku efektif selama 42 hari sejak 19 Januari 2025.

Selama gencatan senjata tahap pertama, Hamas akan membebaskan 33 sandera Israel. Sebagai imbalan, Israel akan membebaskan sekitar 1.000 tahanan Palestina.

"Kita sekarang berada di (pembicaraan gencatan senjata) tahap 2," kata Witkoff.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut