Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Wow, China Temukan Harta Karun Emas Hampir 1.500 Ton
Advertisement . Scroll to see content

Platform Video China Hapus Konten Mukbang

Kamis, 13 Agustus 2020 - 22:09:00 WIB
Platform Video China Hapus Konten Mukbang
Tangkapan layar konten Mukbang di platform video China (foto: ist)
Advertisement . Scroll to see content

BEIJING, iNews.id - Platform video terpopuler China, Douyin dan Kuasihou, mulai mengetatkan aturan penayangan konten video makan besar maupun kata pencarian yang berhubungan dengan tayangan Mukbang.

Langkah tersebut dilakukan setelah muncul kritikan dari media pemerintah mengenai maraknya konten Mukbang di platform Youtube-nya negeri Tirai Bambu itu.

Mukbang, meokbang atau mokbang adalah sebuah siaran langsung rekaman visual daring dimana seorang pemandu acara memakan sejumlah besar makanan saat berinteraksi dengan audiennya. Biasanya dilakukan melalui webcast internet, mukbang menjadi populer di Korea Selatan pada 2010an.

Dilansir dari South China Morning Post, Kamis (13/8/2020), penggunan tidak akan menemukan kata kunci "kompetisi makan" atau sejenisnya baik itu di kolom pencarian Douyin maupun Kuaishou mulai pekan ini. Selain itu, dua platform video tersebut juga menampilkan pesan pop-up mengingatkan pengguna akan himbauan pemerintah agar mengonsumsi makanan sewajarnya.

"Tolong hargai makanannya, dan pertahankan pola makan yang wajar," demikian isi pemberitahuan di Kuaishou.

Sedangkan Douyin dalam pesannya meminta masyarakat untuk menjalankan slogan "katakan tidak pada membuang makanan".

Pada hari Rabu (12/8/2020), televisi pemerintah China CCTV mengkritik program makan online yang menunjukkan peserta mengonsumsi makanan dalam jumlah berlebihan dan memuntahkannya setelah makan, yang dideskripsikan sebagai "contoh membuang makanan".

Tren tersebut jadi perhatian Presiden China, Xi Jin Ping. Presiden meminta pada semua rakyat China mengakhiri kebiasan "mengejutkan dan menyedihkan" membuang makanan di tengah tantangan ekonomi dalam situasi pandemi Covid-19.

Editor: Arif Budiwinarto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut