Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Anggota Parlemen Israel Nyaris Baku Hantam Bahas RUU Hukuman Mati bagi Tahanan Palestina
Advertisement . Scroll to see content

Dukung Palestina, PM Spanyol: Kita Harus Lindungi Apa yang Dihancurkan Netanyahu

Sabtu, 26 Juli 2025 - 10:11:00 WIB
Dukung Palestina, PM Spanyol: Kita Harus Lindungi Apa yang Dihancurkan Netanyahu
Pedro Sanchez menyuarakan dukungan kuat terhadap rencana Prancis untuk mengakui negara Palestina secara resmi (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

MADRID, iNews.id - Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menyuarakan dukungan kuat terhadap rencana Prancis untuk mengakui negara Palestina secara resmi. Dalam pernyataannya, Sanchez menegaskan pentingnya melindungi masa depan Palestina dari kehancuran yang disebabkan oleh kebijakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

"Saya menyambut baik keputusan Prancis untuk bergabung dengan Spanyol serta negara-negara Eropa lainnya untuk mengakui negara Palestina. Bersama-sama, kita harus melindungi apa yang coba dihancurkan Netanyahu. Solusi dua negara adalah satu-satunya jalan yang mungkin," kata Sanchez melalui akun X, dikutip Sabtu (26/7/2025).

Pernyataan itu menggarisbawahi posisi diplomatik tegas Spanyol terhadap konflik Israel-Palestina dan memperkuat solidaritas antarnegara Eropa yang mendorong penyelesaian damai berbasis solusi dua negara.

Spanyol di Garda Depan Pengakuan Palestina

Spanyol menjadi salah satu negara Eropa pertama yang secara resmi mengakui negara Palestina pada Mei 2024. Langkah ini disusul oleh Norwegia, Irlandia, Armenia, dan sejumlah negara lain. Kini, dengan Prancis akan mengikuti jejak tersebut dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September mendatang, momentum internasional untuk mengakui Palestina semakin menguat.

Total, 147 dari 193 negara anggota PBB telah mengakui negara Palestina hingga pertengahan 2025. Namun, dukungan itu belum cukup untuk mengamankan keanggotaan penuh Palestina di PBB karena Amerika Serikat memveto pengajuan tersebut pada tahun 2024.

Kecaman terhadap Netanyahu

Pernyataan Pedro Sanchez secara eksplisit menyinggung tindakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang dianggap memperburuk prospek perdamaian di Timur Tengah. Komentarnya seolah mencerminkan kekecewaan mendalam atas agresi militer Israel di Gaza dan kebijakan yang dianggap mempersempit ruang hidup dan harapan rakyat Palestina.

Retorika Sanchez menunjukkan pergeseran tajam di kalangan pemimpin Eropa yang selama ini lebih hati-hati dalam mengkritik Israel. Kini, frustrasi internasional terhadap stagnasi perdamaian dan kekerasan yang terus berlangsung tampaknya mulai diartikulasikan lebih berani oleh pemimpin-pemimpin dunia.

Dukungan Dunia Islam dan Dorongan Global

Dukungan terhadap pengakuan Palestina tak hanya datang dari negara-negara Eropa. Arab Saudi, salah satu kekuatan diplomatik di Timur Tengah, menyebut keputusan Prancis sebagai “bersejarah” dan menyerukan agar semua negara yang belum mengakui Palestina untuk segera melakukannya.

"Kerajaan mengapresiasi keputusan bersejarah ini, yang menegaskan kembali konsensus komunitas internasional tentang hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri," tulis Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.

Solusi Dua Negara Kembali Menguat

Dengan meningkatnya pengakuan formal terhadap Palestina, seruan untuk menghidupkan kembali solusi dua negara kembali menggema di forum-forum internasional. Meski proses perdamaian mengalami kebuntuan selama bertahun-tahun, banyak pihak menilai bahwa langkah-langkah simbolik seperti ini dapat membuka kembali jalan menuju negosiasi yang lebih serius.

Namun, tanpa dukungan dari kekuatan besar seperti AS dan tanpa perubahan sikap Israel, pengakuan politik belum tentu menghasilkan perubahan nyata di lapangan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut