Duterte Teken Perintah Eksekutif, Filipina Bakal Aktifkan Lagi Pembangkit Tenaga Nuklir
MANILA, iNews.id - Filipina akan mengaktifkan kembali pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) sebagai pengganti batu bara. Presiden Rodrigo Duterte meneken perintah eksekutif untuk memasukkan nuklir dalam daftar sumber energi listrik negara itu pada Senin lalu, namun baru diumumkan Kamis (3/3/2022).
Filipina sudah memiliki PLTN Bataan (BNPP), namun operasionalnya dihentikan karena kekhawatiran masalah keamanan. Pemerintah akan menghentikan operasional pembangkit listrik batu bara secara bertahap.
"Pemerintahan nasional berkomitmen untuk memasukkan energi tenaga nuklir dalam bauran energi negara," kata Duterte, dikutip dari Reuters.
Dia menambahkan, tenaga nuklir akan dijadikan sumber daya beban dasar alternatif karena Filipina sedang berusaha menghentikan pembangkit listrik batu bara guna memenuhi tujuan iklim.
Menteri Energi Alfonso Cusi mendukung tenaga nuklir dengan alasan dapat membantu meringankan pasokan listrik serta menghindari biaya tinggi.
Namun Wakil Menteri Energi Gerardo Erguiza Jr mengingatkan, peraturan untuk mengaktifkan kembali PLTN masih memerlukan undang-undang dan akan sangat bergantung pada kebijakan pemerintahan berikutnya. Filipina akan menggelar pemilu 3 bulan lagi dan aturan di Filipina tak membolehkan presiden menjabat dua periode.
Upaya menggunakan kembali energi nuklir dihentikan karena kekhawatiran masalah keamanan. Namun rencana baru ini didasarkan pada usulan menghidupkan kembali fasilitas BNPP yang dibangun pada masa pemerintahan diktator Ferdinand Marcos.
BNNP selesai dibangun pada 1984 namun operasionalnya dihentikan 2 tahun kemudian setelah Marcos digulingkan serta ledakan PLTN Chernobyl di Uni Soviet. Pada 2009, BNPP beroperasi kembali namun sebagai objek wisata guna membiayai pemeliharaan.
Putra mendiang Marcos yang juga kandidat kuat presiden Filipina pengganti Duterte, Ferdinand Marcos Jr, mengatakan dia berencana mengunjungi kembali proyek BNPP.
Editor: Anton Suhartono