Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mobil Presiden Ekuador Noboa Dihujani Tembakan, Polisi Tangkap 5 Orang
Advertisement . Scroll to see content

Ekuador Akan Serahkan Barang Pribadi Milik Pendiri WikiLeaks Assange ke AS

Selasa, 14 Mei 2019 - 11:03:00 WIB
Ekuador Akan Serahkan Barang Pribadi Milik Pendiri WikiLeaks Assange ke AS
Pendiri Wikileaks Julian Assange. (FOTO: AP)
Advertisement . Scroll to see content

QUITO, iNews.id - Ekuador akan menyerahkan dokumen dan perangkat komputer milik pendiri Wikileaks, Julian Assange, kepada Amerika Serikat (AS). Barang-barang pribadi milik Assange itu berada di kedutaan besar Ekuador di London.

Jaksa penuntut umum Ekuador memberi wewenang kepada polisi untuk menggeledah kamar yang ditempati pria asal Australia itu selama tujuh tahun dan menyita barang-barang pribadinya pada Senin (20/5) depan.

Barang-barang milik Assange tersebut antara lain komputer, ponsel, memory stick, dan perangkat elektronik lainnya. Barang-barang itu lalu akan dikirim ke AS sebagai bagian dari tanggapan Ekuador terhadap permintaan dari Departemen Kehakiman AS untuk kerjasama dalam penyelidikan Assange.

"Ini merupakan pelanggaran mutlak terhadap hak membela diri, karena mereka akan menyerahkan semua alat komunikasinya (Assange) kepada Amerika Serikat melalui para pengacaranya, yang bersifat rahasia," kata pengacara Assange di Madrid, Aitor Martinez, kepada AFP, Selasa (14/5/2019).

Assange (47) saat ini berada di penjara London. Dalam sebuah dakwaan, AS menuduh Assange melakukan 'konspirasi' karena bekerja dengan mantan analis intelijen Angkatan Darat AS, Chelsea Manning, untuk memecahkan kata sandi yang disimpan di komputer Departemen Pertahanan pada Maret 2010.

Manning menyerahkan ratusan ribu dokumen rahasia ke WikiLeaks, mengungkap kesalahan militer AS dalam perang Irak dan rahasia diplomatik tentang sejumlah negara.

Assange terancam hukuman lima tahun penjara jika terbukti bersalah, meskipun saat ini pengacaranya berupaya keras melawan ekstradisinya ke AS.

Pengacaranya di Ekuador, Carlos Poveda, mengatakan kepada AFP bahwa dia tidak pernah diberitahu soal keputusan jaksa penuntut umum.

Poveda mengatakan, dia sudah mengajukan banding agar izin untuk mengambil barang-barang pribadi Assange ditangguhkan.

Jika jaksa penuntut umum tidak mengubah keputusannya, Poveda meminta agar Assange dibolehkan hadir ketika ruangannya digeledah.

Menurut sumber yudisial Ekuador, kantor kejaksaan belum membuat keputusan lantaran hal tersebut merupakan bagian dari dokumen rahasia kerjasama internasional.

Assange, yang berlindung di kedutaan Ekuador di London pada Juni 2012 untuk menghindari perintah ekstradisi Inggris ke Swedia atas tuduhan pemerkosaan, ditangkap pada 11 April.

Pengadilan London menjatuhkan hukuman 50 pekan penjara karena melanggar jaminan ketika dia berlindung di kedutaan.

Penuntut Swedia memutuskan membuka kembali penyelidikannya atas dugaan pemerkosaan yang dilakukan Assange pada 2010. Tuduhan itu dibantah oleh Assange sebagai dalih untuk mengekstradisinya ke Amerika Serikat.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut