Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Perusahaan Elon Musk SpaceX Masuk Klub Raksasa Militer Dunia: Era Baru Perang Antariksa?
Advertisement . Scroll to see content

Elon Musk Bikin Polling Lagi, Apa Harus Mundur dari CEO Twitter?

Senin, 19 Desember 2022 - 09:20:00 WIB
Elon Musk Bikin Polling Lagi, Apa Harus Mundur dari CEO Twitter?
CEO Twitter Elon Musk meluncurkan jajak pendapat lagi. (Foto: AP Photo)
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK, iNews.id - CEO Twitter Elon Musk meluncurkan jajak pendapat di platform media sosial pada Minggu (18/12/2022). Dia bertanya, apakah dia harus mundur sebagai kepala perusahaan. Apa pun hasil polling nanti, dia akan mematuhinya.

"Haruskah saya mundur dari Twitter?" pertanyaan di polling tersebut. 

Jajak pendapat dijadwalkan ditutup pada Senin (19/12/2022). Sayangnya,  miliarder itu tidak memberikan perincian kapan dia akan mundur jika hasil jajak pendapat mengatakan dia harus mundur.

Polling itu dibuat, tak lama setelah Elon Musk dan Twitter dikecam dunia internasional karena memblokir akun milik lima jurnalis yang mengkritiknya.

Musk lantas memulihkan akun-akun tersbeut setelah kritik dari pejabat pemerintah, kelompok advokasi dan organisasi jurnalisme dunia pada hari Jumat (16/12/2022). Beberapa di antaranya mengatakan, platform microblogging itu membahayakan kebebasan pers.

Beberapa menit sebelum jajak pendapat dimulai, Musk meminta maaf.

"Ke depan, akan ada pemungutan suara untuk perubahan kebijakan besar," cuitnya. 

Dilansir dari Reuters, jajak pendapat tersebut dilakukan setelah kebijakan Twitter terbaru melarang akun yang dibuat semata-mata untuk tujuan mempromosikan perusahaan media sosial lain dan konten yang berisi tautan atau nama pengguna untuk platform saingan.

Mantan CEO Twitter Jack Dorsey, yang baru-baru ini berinvestasi di platform media sosial Nostr, membalas postingan dukungan Twitter dengan satu kata: "Mengapa?". Dalam balasan ke posting pengguna lain tentang larangan promosi Nostr, Dorsey berkata, "tidak masuk akal".

Platform video pendek TikTok, yang dimiliki oleh ByteDance Ltd China, tidak termasuk dalam daftar.

Sejak Elon Musk, yang juga CEO Tesla TSLA.O, membeli jejaring sosial tersebut, dia melakukan beberapa perubahan kebijakan di Twitter yang dinilai kacau. Salah satunya, dia memecat manajemen puncak dan memberhentikan sekitar setengah dari tenaga kerjanya.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut