Elon Musk Dikompori Orang Terkaya ke-15 Dunia Duel dengan Putin, Begini Responsnya
WASHINGTON, iNews.id - Tantangan miliarder Elon Musk kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dikomentari banyak kalangan, salah satunya CEO Binance, Changpeng Zhao (CZ). Orang terkaya nomor 15 di dunia di jajaran Indeks Miliarder Bloomberg tersebut bahkan "memanas-manasi" Musk.
"Brother, saya pastinya mendukungmu menang, tapi kenyataannya...(emoji tertawa). Saya belum pernah melihat video kungfumu," kata Changpeng Zhao yang dikenal sebagai CZ, 14 Maret lalu, dikutip Rabu (23/3/2022).
Musk baru membalas pada Senin, 21 Maret 2022 dengan sebuah foto dia menghadapi pesumo. Bos Tesla dan SpaceX itu memposting foto, seolah menunjukkan keseriusannya menantang Putin untuk duel, sebagaimana yang telah disampaikannya pada Senin lalu. Dalam foto, terlihat Musk duel dengan pemain sumo sementara empat orang lainnya menonton.

Dia kemudian membalas kembali respons CZ Binance yang menuai banyak respons dari netizen. Dia mengaku bisa melemparkan lawannya. Masalahnya, duel itu membuat ruas tulang lehernya hancur dan dia merasakan nyeri punggung yang luar biasa selama delapan tahun. Musk juga harus menjalani operasi di leher.
"Berhasil melemparkannya, tetapi akibatnya cakram c5-c6-ku hancur saya dan 8 tahun merasakan nyeri luar biasa di punggung! Akhirnya diperbaiki dengan fusi cakram c5-c6," katanya.
CZ Binance kembali merespons balasan Musk. Ternyata dia juga pernah merasakan sakit yang sama.
"Respek! Tidak tahu aspek Anda yang ini. Saya juga sudah menjalani operasi kecil di punggung baru-baru ini. Sampai sekarang masih berolahraga untuk memperkuat punggung saya. Saya mendukung Anda. Silakan tendang," kata CZ Binance.
Musk memang menjalani operasi di bagian tulang lehernya pada 2021 lalu. Dia pernah menyampaikannya dalam wawancara dengan Everyday Astronaut, pada 5 Agustus 2021.
Sebelumnya Elon Musk menantang Presiden Rusia Vladimir Putin untuk berkelahi atau duel lewat Twitter. Dalam cuitan, bos perusahaan mobil listrik Tesla itu menantang Putin berkelahi dengan taruhan Ukraina.
"Dengan ini saya menantang Vladimir Putin untuk berkelahi. Taruhannya adalah Ukraina," katanya, tampaknya menunjukkan pemenang duel akan menentukan nasib perang Rusia-Ukraina.
Namun karena Putin tidak memiliki akun Twitter pribadi, Musk mencolek akun Twitter resmi kepresiden Rusia, @KremlinRussia_E.
Dia bertanya kepada akun itu, "Apakah Anda setuju dengan perkelahian ini?"
Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov pun ikut berkomentar. Dia menyarankan agar Musk menarik tantangannya atau berlatih keras terlebih dulu untuk menghadapi Putin. Menurutnya, Putin bukan lawan sebanding dengan Musk dalam berkelahi.
"Kategori berat terlalu beda. Ini bahkan bukan tentang seni bela diri, misalnya judo," kata Kadyrov.
"Anda berada ring sudut merah, seorang pengusaha dan blogger Twitter. Putin berbaju biru sebagai politikus dunia, ahli strategi, hantu bagi Barat dan AS. Vladimir Vladimirovich (Putin) akan terlihat tidak sportif jika dia mengalahkan lawan yang lebih lemah," kata Kadyrov di Telegram.
Kadyrov juga terang-terangan mengejek Musk dengan menyuruhnya mengganti nama menjadi Elona Musk.
Bukan hanya itu, Kadyrov menyarankan kepada bos Tesla dan SpaceX itu untuk datang ke stasiun televisi Chechnya untuk menerima pelatihan soal metode humas serta mengelola akun media sosial.
Musk pun mengomentari posting Kadyrov. Dia berterima kasih kepada Kadyrov atas masukannya. Namun, Musk menilai pelatihan seperti itu justru akan menguntungkan dirinya karena bisa memenangkan duel.
Dia lalu menyebut Putin takut menerima tantangannya berduel. "Jika dia takut untuk berkelahi, saya hanya akan menggunakan tangan kiri, bahkan saya bukan orang kidal," kata Musk bergurau.
Yang membuat heboh, Musk sempat mengubah nama akunnya di Twitter dari Elon Musk mejadi Elona Musk meskipun akhirnya sudah diganti lagi ke nama awal.
Musk termasuk miliarder yang vokal menentang invasi Rusia ke Ukraina. Salah satu orang terkaya di dunia yang juga pemilik perusahaan eksplorasi luar angkasa SpaceX itu juga membantu Ukraina dengan konektivitas internet melalui satelit Starlink.
Putin memerintahkan operasi militer khusus di Ukraina pada 23 Februari disusul sehari kemudian dengan pertempuran.
Editor: Maria Christina