Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Disebut WN Israel dan Punya KTP Cianjur, Aron Geller Membantah!
Advertisement . Scroll to see content

Emak-Emak Israel Sebut Anak Mereka Jadi Tumbal Politik Netanyahu di Gaza

Sabtu, 19 Juli 2025 - 11:51:00 WIB
Emak-Emak Israel Sebut Anak Mereka Jadi Tumbal Politik Netanyahu di Gaza
Para ibu tentara menyerukan diakhirinya perang Gaza karena anak mereka hanya menjadi tumbal politik Netanyahu (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

TEL AVIV, iNews.id – Suara protes kini datang dari jantung rumah tangga Israel. Para ibu tentara, yang selama ini diam dalam kekhawatiran, berdiri lantang menyerukan diakhirinya perang brutal di Jalur Gaza. Mereka menuntut pemerintah memulangkan anak-anak mereka yang telah terlalu lama terjebak dalam konflik tanpa ujung.

"Kami, para ibu tentara, belum tidur selama 2 tahun," ujar Ayelet-Hashakhar Saidof, ibu dari seorang tentara yang bertugas di Gaza. 

Dia juga merupakan pendiri gerakan Mothers on the Front, sebuah organisasi yang menyatukan lebih dari 70.000 ibu dari prajurit aktif, wajib militer, dan cadangan.

Gerakan ini muncul sebagai respons atas kegelisahan mendalam terhadap keberlanjutan operasi militer Israel di Gaza yang telah berlangsung lebih dari 21 bulan. Di balik klaim strategi dan pertahanan, para ibu ini melihat anak-anak mereka menjadi korban dari keputusan politik yang, menurut mereka, semakin tidak manusiawi.

“Pertempuran darat sudah mereda, tetapi anak-anak kami mati oleh ranjau dan kesalahan operasional. Jadi ke mana sebenarnya mereka dikirim? Hanya untuk dijadikan sasaran tembak?” ujar Saidof penuh emosi. 

Menurut data resmi Pasukan Pertahanan Israel (IDF), 23 tentara tewas hanya dalam sebulan terakhir, menambah jumlah total lebih dari 450 korban jiwa sejak serangan darat dimulai pada 27 Oktober 2023. Namun di balik angka, ada trauma dan luka tak terlihat yang membekas.

“Kita melihat anak-anak muda berusia 20 tahun benar-benar kehilangan arah, hancur, kelelahan, kembali dengan luka psikologis yang masyarakat tidak tahu bagaimana cara mengobatinya. Mereka adalah bom waktu yang terus berdetak di jalanan kita,” kata Saidof. 

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut