Ibu-Ibu Tentara Israel Minta Anak Mereka Dipulangkan dari Gaza: Kami Belum Tidur 2 Tahun!
TEL AVIV, iNews.id - Para ibu tentara Israel yang dikirim berperang ke Jalur Gaza memanggil pulang anak-anak mereka. Menurut para ibu, perang sudah harus diakhiri.
"Kami, para ibu tentara, belum tidur selama 2 tahun," kata Ayelet-Hashakhar Saidof, ibu dari seorang tentara Zionis yang ikut mendirikan gerakan Mothers on the Front, seperti dikutip dari AFP, Jumat (18/7/2025).
Saidof menambahkan gerakannya menyatukan sekitar 70.000 ibu dari pasukan aktif, wajib militer, dan cadangan untuk menuntut penghentian perang di Gaza.
Selain diakhirinya perang di Gaza, tuntutan lain Mothers on the Front adalah semua warga Israel harus bertugas di militer, sebagaimana diamanatkan oleh hukum. Permintaan itu merujuk kepada pengecualian wajib militer bagi kalangan Yahudi ultra-Ortodoks yang memecah belah warga Israel. Padahal militer Israel menghadapi kekurangan tenaga setelah perang di Gaza 21 bulan.
Seiring berlanjutnya perang, Saidof khawatir Israel akan menghadapi konsekuensi jangka panjang dari konflik tersebut yakni kekurangan prajurit.
“Kita melihat anak-anak muda berusia 20 tahun benar-benar kehilangan arah, hancur, kelelahan, kembali dengan luka psikologis yang masyarakat tidak tahu bagaimana cara mengobatinya,” ujar Saidof.
“Mereka adalah bom waktu yang terus berdetak di jalanan kita, rentan terhadap kekerasan dan mudah meledak amarah,” katanya, lagi.
Data Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengungkap, 23 tentara tewas di Gaza selama sebulan terakhir. Jumlah itu termasuk lebih dari 450 tentara yang tewas sejak operasi serangan darat Israel di Gaza pada 27 Oktober 2023.