Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Israel Sita 1,8 Juta Meter Persegi Lahan Palestina, Warga Hanya Diberi Waktu 14 Hari
Advertisement . Scroll to see content

Erdogan Ajak Negara Arab dan Islam Perkuat Kerja Sama Pertahanan Hadapi Israel

Selasa, 16 September 2025 - 00:06:00 WIB
Erdogan Ajak Negara Arab dan Islam Perkuat Kerja Sama Pertahanan Hadapi Israel
Recep Tayyip Erdogan mendorong Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Liga Arab memperkuat kerja sama pertahanan guna menghadapi Israel (Foto: Anadolu)
Advertisement . Scroll to see content

DOHA, iNews.id - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendorong Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Liga Arab untuk memperkuat kerja sama pertahanan serta meningkatkan tekanan ekonomi terhadap Israel sebagai respons atas tindakan negara Yahudi itu di Timur Tengah.

Erdogan yakin persatuan negara-negara Arab dan Islam akan memberikan tekanan maksimum bagi Israel sehingga tidak akan membuat ulah kembali.

"Kita tahu bahwa beberapa aktor yang berani tidak akan berhenti dalam waktu dekat dan akan mempercepat kebijakan penjajahan dan destabilisasi," kata Erdogan, dalam pidatonya di KTT Islam-Arab di Doha, Qatar, dikutip dari Sputnik, Selasa (16/9/2025).

Erdogan menambahkan negara-negara Arab dan Islam memiliki sumber daya besar sehingga bisa mengurangi ketergantungan terhadap Israel dan negara Barat.

"Sekarang sangat penting untuk mencapai kemandirian di berbagai bidang. Yang terpenting adalah industri pertahanan dan pembangunan yang bisa memastikan pencegahan," kata Erdogan.

Turki, lanjut Erdogan, siap berbagi kemampuan dan pengalaman, termasuk di bidang pertahanan.

Oleh karena itu, kerja sama pertahanan yang lebih erat antara sesama negara Muslim harus segera dimulai guna memastikan keberhasilan jangka panjang.

"Saya yakin bahwa tekanan ekonomi juga harus diberikan kepada Israel. Pengalaman sebelumnya menunjukkan efektivitas langkah-langkah tersebut," ujarnya.

Turki telah menghentikan seluruh kerja sama perdagangan dengan Israel sejak 1,5 tahun terakhir.  Akibatnya, kata Erdogan, Turki kehilangan 9,5 miliar dolar per tahun.

Namun secara perlahan Turki bisa.menemukan pasar dan mitra lainnya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut