AS berusaha menghentikan operasi Turki terhadap milisi Kurdi Suriah yang didukung AS, yang dianggap Turki sebagai cabang "teroris" dari militan Kurdi di Turki.
AS bekerja erat dengan milisi Unit Perlindungan Rakyat (YPG) melawan kelompok ISIS, merebut sebagian wilayah yang dikuasai jihadis itu.
Setelah pembicaraan berakhir dengan perjanjian pada Agustus, Turki dan AS sepakat mengadakan patroli di darat dan udara bersama di Suriah utara. Namun, Turki menuduh AS mengulur-ulur pembentukan "zona aman".
Kedua pemimpin membahas "zona aman" selama panggilan telepon, dan Erdogan menegaskan dia akan menciptakan kondisi yang diperlukan bagi pengungsi Suriah untuk kembali ke negara mereka.
Turki menampung lebih dari 3,6 juta pengungsi Suriah, namun ada reaksi publik yang meningkat dalam beberapa bulan terakhir terhadap kehadiran mereka di Turki.
Turki dua kali melancarkan operasi militer melawan ISIS pada 2016 dan YPG pada 2018, mendukung pemberontak Suriah untuk merebut wilayah di utara Suriah.
Editor: Nathania Riris Michico
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku