Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rusia: Pernyataan Trump soal Uji Coba Nuklir AS Sangat Jelas, Tak Ambigu
Advertisement . Scroll to see content

Erdogan Dukung Maduro, Rusia Sebut AS Cs Campuri Urusan Venezuela

Kamis, 24 Januari 2019 - 14:36:00 WIB
Erdogan Dukung Maduro, Rusia Sebut AS Cs Campuri Urusan Venezuela
Erdogan saat bertemu Maduro di Karakas pada 3 Desember 2018 (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

ANKARA, iNews.id - Presiden Turki Recep Tayip Erdogan menyampaikan dukungan dan solidaritas kepada Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Singgasana Maduro digoyang politkus muda dari kubu oposisi Juan Guaido yang memproklamirkan diri sebagai presiden sementara Venezuela.

Langkah Guaido ini didukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump, sebagian besar negara Amerika Latin dan Uni Eropa.

"Saudara Maduro, berdirilah dengan tegap, Turki bersama Anda, Erdogan mengatakan itu kepada Presiden Nicolas Maduro melalui telepon," kata juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin, melalui Twitter, disertai tanda pagar #WeAreMADURO, seperti dilaporkan kembali Anadolu, Kamis (24/1/2019).

Sementara itu Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengkritik campur tangan Barat dalam urusan dalam negeri Venezuela.

"Perkembangan di Venezuela menunjukkan dengan jelas bagaimana progresifnya masyarakat Barat memperlakukan hukum internasional, kedaulatan, dan tidak campur tangan, dalam urusan internal negara-negara lain, dengan memilih pemerintahan di sana (Venezuela)," tulis Maria Zakharova, dalam posting-an di Facebook.

Beberapa menit setelah Guaido memproklamirkan diri, Trump mengakuinya sebagai pemimpin sementara. Trump juga menegaskan Majelis Nasional yang dipimpin Guaido sebagai satu-satunya bagian dari pemerintah yang sah dipilih oleh rakyat Venezuela.

"Rakyat Venezuela telah berani menentang Maduro dan rezimnya dan menuntut kebebasan dan supremasi hukum," kata Trump.

Selain itu, 11 dari 14 anggota Grup Lima, yakni Argentina, Brasil, Kanada, Cile, Kolombia, Kosta Rika, Guatemala, Honduras, Panama, Paraguay, dan Peru, mengeluarkan pernyataan bersama yang mengakui Guaido sebagai presiden sementara. Tiga negara lain yakni Meksiko, Guyana dan, Santa Lusia, memilih tak mau mengintervensi urusan dalam negeri Venezuela.

Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland juga menyatakan dukungan penuh untuk Guaido.

Uni Eropa memang tidak bergabung dengan negara-negara yang berbaris di belakang Guaido, namun menyerukan digelarnya pemilihan umum yang bebas dan kredibel di Venezuela.

Setelah pernyataan Trump itu, Maduro menanggapi dengan memutuskan hubungan diplomatik dengan AS. Dia juga memberi waktu kepada para diplomat AS untuk keluar dalam 72 jam.

"Keluar! Tinggalkan Venezuela. Kami memiliki martabat di sini," kata Maduro.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut