Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Israel Beri Syarat Negara yang Bisa Kirim Pasukan Penjaga Perdamaian ke Gaza, Apa Itu?
Advertisement . Scroll to see content

Erdogan Kerahkan Tentara Turki ke Qatar dan Suriah, Apa Alasannya?

Jumat, 09 Oktober 2020 - 10:40:00 WIB
Erdogan Kerahkan Tentara Turki ke Qatar dan Suriah, Apa Alasannya?
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. (foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

ANKARA, iNews.id - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengklaim kehadiran tentaranya di Qatar dan Suriah sebagai upaya menjaga stabilitas di kawasan Teluk.

Berbicara kepada Khalid Mubarak Al-Shafi, pemimpin harian Qatar, Erdogan menyebut Komando Gabungan Turki-Qatar sebagai simbol persaudaraan, persahabatan, solidaritas, antara kedua negara.

"Kehadiran pasukan Turki di Qatar untuk memastikan perdamaian dan stabilitas tidak hanya untuk Qatar tetapi juga untuk kawasan Teluk," kata Erdogan dikutip dari Anadolu Agency, Jumat (9/10/2020).

"Tidak ada pihak yang boleh terganggu oleh kehadiran militer Turki kecuali mereka yang ingin menyebarkan kekacauan," lanjutnya.

Menyingung keberadaan tentara Turki di Suriah, Erdogan menegaskan kembali bahwa militernya tidak akan permanen berada di negara itu. Setelah konflik selesai, Turki akan menarik mundur pasukannya.

"Ketika krisis terselesaikan secara permanen, kehadiran kami di Suriah akan berakhir," ujarnya.

Bersinggungan langsung dengan perbatasan sepanjang 911 kilometer, Turki adalah salah satu negara yang paling terpengaruh oleh konflik Suriah yang dimulai pada 2011.

Erdogan menegaskan koalisi pasukan Suriah pro-pemerintah dan Turki bertugas untuk menumpas jaringan teroris yang diduga berusaha menyusup ke Turki.

"Berkat upaya yang dilakukan oleh Turki dan Tentara Pembebasan Suriah stabilitas dan perdamaian telah dipulihkan di wilayah yang pernah terkait dengan teororisme, kekejaman dan penindasan," katanya.

Sejak 2016, Turki telah menjalankan tiga operasi anti-teror--Euphrates Shield (2016), Olive Branch (2018), dan Peace Spring (2019)--lintas perbatasan di Suriah utara untuk mencegah pembentukan koridor baru teror dan menciptakan kedamaian di lingkungan penduduk.

Turki mengklaim operasi anti-teror itu berhasil mendorong lebih dari 400.000 pengungsi Suriah kembali ke rumah masing-masing.

Editor: Arif Budiwinarto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut