Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Polri Siapkan 350 Personel Brimob Jadi Pasukan Perdamaian di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Fakta-Fakta di Balik Tangguhnya Pasukan Perang Romawi, Pelatihannya Sangat Kejam

Jumat, 11 Februari 2022 - 14:55:00 WIB
Fakta-Fakta di Balik Tangguhnya Pasukan Perang Romawi, Pelatihannya Sangat Kejam
Fakta-fakta di balik tangguhnya pasukan perang Kerajaan Romawi di zaman dulu, salah satunya pelatihan yang terbilang kejam (Foto: Historyanwsers)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ada beberapa fakta di balik tangguhnya pasukan perang Kerajaan Romawi di masa lalu. Romawi diakui sebagai salah satu kekuatan terbesar dalam sejarah. Wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh Benua Eropa, Afrika Utara, dan Timur Tengah.

Kesuksesan Romawi itu tak lepas dari peran pasukan yang memenangkan banyak peperangan. Hasil itu diperoleh berkat kedisiplinan, persatuan, dan inovasi dalam membuat taktik menghadapi musuh.

Dengan jumlahnya yang mencapai 500.000 personel, pasukan Romawi disebut sebagai tentara terkuat dan paling brutal yang pernah ada. 

Berikut fakta di balik tangguhnya pasukan perang Kerajaan Romawi di zaman dahulu:

1. Hanya orang Terpilih yang Bisa Bergabung

Proses seleksi untuk menjadi prajurit Romawi sangat ketat. Pada masa itu, hanya laki-laki yang diperbolehkan mendaftar. Orang-orang desa lebih banyak dipilih ketimbang pendatang dari kota karena dianggap terbiasa dengan lingkungan keras sehingga fisiknya jauh lebih kuat. 

Syarat-syarat lainnya adalah para pendaftar ini harus sehat, memiliki tinggi minimal 168 cm, berusia paling tidak 17 tahun, dan diutamakan orang Romawi asli. 

Pasukan Romawi ini terbagi menjadi dua, yakni legiun dan pembantu. Legiun merupakan prajurit elite yang paling diutamakan dalam pertempuran, sementara pembantu adalah prajurit bukan berasal dari Romawi. Para pembantu mendapat gaji sepertiga kali lebih rendah dari legiun. Tugas mereka adalah menjaga benteng dan perbatasan, tapi juga sering dilibatkan dalam perang di garis depan. 

Masa bakti para legiun diperkirakan sekitar 25 tahun. Namun, jika bisa bertahan lebih lama dari itu, mereka akan diberi hadiah berupa tanah dan rumah. Para tentara yang pensiun dikumpulkan bersama dan tinggal di kota bernama Colonia. 

2. Masa Pelatihan yang Kejam 

Para tentara pemula harus menjalani masa pelatihan selama 4 bulan, meliputi penggunaan senjata, formasi, membuat kamp perlindungan, dan berjalan sejauh 32 kilometer menggunakan baju perang terbuat dari besi. 

Dalam latihan penggunaan senjata, mereka diadu atau duel satu sama lain menggunakan pedang serta perisai yang beratnya dua kali lebih berat senjata asli. Ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kekuatan. 

Selain itu, kunci dari kesuksesan para pasukan Romawi adalah kedisiplinan. Jika mereka ketahuan melanggar peraturan, hukuman terberatnya dieksekusi mati. Selama masa pelatihan ini, pasukan yang tidak kuat dipersilakan mengundurkan diri. 

3. Baju Besi dan Senjata Pasukan Romawi

Baju perang Romawi dirancang sedemikian rupa untuk melindungi mereka dari tebasan pedang. Pada bagian dada, prajurit menggunakan lorica segmenta yakni besi yang disatukan untuk memudahkan mereka bergerak dan sebagai baju zirah. Para prajurit juga menggunakan helm besi yang dibiarkan terbuka pada bagian wajah. Helm sangat penting demi melindungi kepala dari hantaman pedang atau senjata musuh.

Senjata yang digunakan pasukan romawi bernama artileri, teknologi pasukan Romawi yang amat ditakuti musuh. Senjata artileri ini termasuk ballista dan catapulta. Catapulta adalah ketapel besar untuk melempar batu atau bola api. Sementara ballista adalah penembak yang bisa melemparkan proyektif hingga ratusan meter. 

4. Taktik Perang

Pasukan Romawi memiliki formasi yang diberi nama tetsudo (kura-kura). Formasi ini dibuat dengan berkumpul kemudian membentuk cangkang menggunakan perisai. Prajurit di barisan belakang mengangkat perisai di atas kepala. Formasi kura-kura dilakukan saat panah dan ketapel musuh ditembakkan sambil mereka berjalan secara perlahan mendekati musuh. 

Mereka juga memiliki kavaleri atau pasukan berkuda yang bertugas mengejar para prajurit yang melarikan diri. 

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut