Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Israel Kecam Keputusan Turki Tangkap Netanyahu, Sebut Erdogan Tiran
Advertisement . Scroll to see content

Fakta-Fakta Ledakan Massal Pager di Lebanon, Ada Keterlibatan Taiwan?

Rabu, 18 September 2024 - 13:24:00 WIB
Fakta-Fakta Ledakan Massal Pager di Lebanon, Ada Keterlibatan Taiwan?
Petugas tanggap darurat membawa korban luka akibat ledakan pager di Kota Sidon, Lebanon, Selasa (17/9/2024). (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

BEIRUT, iNews.id – Sedikitnya 11 orang tewas dan lebih dari 4.000 lainnya terluka akibat ledakan massal pager di seluruh Lebanon, Selasa (17/9/2024). Sementara Kementerian Luar Negeri Lebanon menyebut ledakan massal itu sebagai akibat serangan siber Israel

Berikut beberapa fakta yang diketahui sejauh ini tentang ledakan pager di Lebanon:

Waktu dan lokasi kejadian

Ledakan dimulai pada Selasa kemarin sekitar pukul 15.30 waktu setempat (19.30 WIB) di pinggiran selatan Beirut yang dikenal sebagai Dahiyeh dan lembah Bekaa Timur. Lokasi itu diduga sebagai benteng kelompok militan anti-Israel Hizbullah.

Ledakan itu berlangsung sekitar satu jam. Para saksi mata serta penduduk Dahiyeh mengatakan masih bisa mendengar ledakan pada pukul 16.30 sore (20.30 WIB).

Menurut sumber keamanan dan rekaman yang ditinjau media independen, beberapa ledakan terjadi setelah pager berbunyi, yang menyebabkan para militan menempelkan tangan mereka ke pager atau mendekatkan wajah mereka untuk memeriksa layar.

Kekuatan ledakan

Meskipun ledakan tersebut relatif terkendali, menurut rekaman yang ditinjau media independen, ledakan tersebut menyebabkan cedera serius pada ribuan orang yang telah melakukan kontak langsung dengan pager atau yang berada di dekat pemilik perangkat tersebut.

Video dari rumah sakit dan dibagikan di media sosial menunjukkan orang-orang menjerit kesakitan dengan luka di wajah, kehilangan jari, dan luka menganga di pinggul, yang kemungkinan merupakan lokasi pager ditempatkan.

Dalam dua klip terpisah dari video CCTV supermarket, ledakan tersebut melukai orang yang mengenakan pager atau orang-orang yang paling dekat dengannya.

Ledakan itu tampaknya tidak menyebabkan kerusakan besar pada bangunan atau menimbulkan kebakaran.

Tipe pager yang meledak

Badan mata-mata Mossad Israel menanam sejumlah kecil bahan peledak di dalam 5.000 pager buatan Taiwan yang dipesan Hizbullah, beberapa bulan sebelum peledakan Selasa kemarin. Hal itu diungkapkan seorang sumber keamanan senior Lebanon dan sumber lainnya kepada Reuters.

Sumber Lebanon mengatakan kelompok itu telah memesan pager buatan Gold Apollo asal Taiwan. Menurut beberapa sumber, pager-pager tersebut dibawa ke Lebanon pada awal tahun ini. Sumber itu juga mengidentifikasi foto model pager tersebut, yaitu AP924.

Gambar pager yang hancur yang dianalisis Reuters itu menunjukkan format dan stiker di bagian belakang yang konsisten dengan pager yang dibuat oleh Gold Apollo, produsen pager yang berbasis di Taiwan.

Hizbullah tidak menjawab pertanyaan Reuters tentang merek pager tersebut. Namun Pendiri Gold Apollo mengatakan perusahaan tersebut tidak membuat pager yang digunakan dalam ledakan di Lebanon. Pager tersebut diproduksi oleh perusahaan di Eropa yang memiliki hak untuk menggunakan merek perusahaan Taiwan itu.

Pejuang Hizbullah mulai menggunakan pager dengan keyakinan mereka akan dapat menghindari pelacakan lokasi mereka oleh Israel. Hal itu diungkapkan oleh dua sumber yang mengetahui operasi kelompok tersebut tahun ini.

Tiga sumber keamanan mengatakan bahwa pager yang meledak adalah model terbaru yang dibawa oleh Hizbullah dalam beberapa bulan terakhir.

Penyebab pager meledak

Hizbullah mengatakan pihaknya sedang melakukan investigasi keamanan dan ilmiah terhadap penyebab ledakan tersebut. Kelompok yang didukung Iran itu mengatakan, Israel akan menerima "hukuman yang setimpal" atas kejahatan ini.

Sumber-sumber diplomatik dan keamanan berspekulasi bahwa ledakan itu mungkin disebabkan oleh ledakan baterai perangkat tersebut, mungkin karena terlalu panas. Namun, pihak lain mengatakan bahwa Israel mungkin telah menyusup ke rantai pasokan pager Hizbullah. 

The New York Times melaporkan bahwa Israel menanam bahan peledak dalam sejumlah pager baru sebelum diimpor ke Lebanon. Informasi itu diperoleh dengan mengutip pejabat Amerika dan pejabat lainnya yang diberi pengarahan tentang operasi tersebut.

Mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional AS (NSA) yang kemudian menjadi whistleblower (pengungkap rahasia), Edward Snowden, menilai tragedi itu mungkin disebabkan oleh bahan peledak yang tertanam dalam perangkat tersebut. 

"Seiring masuknya informasi tentang ledakan beeper di Lebanon, tampaknya sekarang kemungkinan besar itu adalah bahan peledak yang ditanamkan, bukan peretasan. Mengapa? Terlalu banyak cedera serius yang terjadi secara terus-menerus," ungkap Snowden melalui platform media sosial X. 

"Jika itu adalah baterai yang terlalu panas yang meledak, Anda akan menduga akan terjadi lebih banyak kebakaran kecil & kesalahan tembak," katanya. 

Snowden pun menuduh Israel melakukan tindakan gegabah yang berdampak merugikan pada banyak orang. Dia menegaskan, taktik serangan semacam itu sama saja dengan terorisme.

Pasukan intelijen Israel sebelumnya telah menaruh bahan peledak di telepon pribadi untuk menargetkan musuh, menurut buku terbitan tahun 2018 berjudul “Rise and Kill First”. Para peretas juga telah menunjukkan kemampuan untuk menyuntikkan kode berbahaya ke dalam perangkat pribadi, yang menyebabkan perangkat tersebut menjadi terlalu panas dan meledak dalam beberapa kasus.

Komentar pihak berwenang

Kementerian luar negeri Lebanon menyebut ledakan itu sebagai "serangan siber Israel", namun tidak memberikan perincian tentang bagaimana mereka sampai pada kesimpulan itu. Menteri Informasi Lebanon menyatakan serangan itu merupakan serangan terhadap kedaulatan Lebanon. 

Amerika Serikat mengklaim tidak terlibat dalam serangan maut itu.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut