JAKARTA, iNews.id - Fakta-fakta terbaru penembakan Donald Trump penting disimak. Biro Penyelidikan Federal (FBI) yang memimpin penyelidikan masih berupaya membongkar misteri di balik serangan yang melukai Trump.
Sang mantan presiden AS menderita luka ringan dalam peristiwa yang berlangsung saat kampanye Pilpres AS 2024 di Butler, Pennsylvania, pada Sabtu (13/7/2024) itu.
Tak Ingin Teknologinya Dicuri, Israel Minta Bom GBU-39B yang Tak Meledak di Beirut untuk Dikembalikan
Pelaku, Thomas Matthew Crooks (20), tewas setelah ditembak sniper Dinas Rahasia beberapa saat setelah kejadian. Masalahnya, para agen FBI sejauh ini belum menemukan jejak yang bisa mengarah pada motif serangan yang mengejutkan publik internasional tersebut.
Berikut fakta-fakta terbaru penembakan Donald Trump:
1. Aksi Thomas Crooks Dipergoki Polisi
Polisi setempat ternyata sempat memergoki Crooks saat hendak menembak Trump. Petugas itu naik atap pabrik tempat Crooks beraksi, namun kehadirannya diketahyi terlebih dulu.
Polisi Pergoki Thomas Crooks Hendak Tembak Trump, tapi Gagal Hentikan
Dia gagal menghentikan aksi itu, bahkan nyaris tertembak oleh Crooks. Dia turun dari tangga dan terjatuh. Setelah itu Crooks menembakkan senapannya ke arah Trump. Kondisinya tak stabil karena terburu-buru setelah dipergoki. Itulah kemungkinan yang membuat bidikannya meleset.
Sheriff Butler County Michael Slupe mengatakan, polisi itu naik atap untuk merespons pegaduan bahwa ada pria mencurigakan di atap pabrik.
Secret Service Alihkan sebagian Pengawal Donald Trump untuk Acara Jill Biden?
2. Dinas Rahasia Menolak Disalahkan
Dinas Rahasia selaku pasukan pengawal kepresidenan (paspampres) AS menolak disalahkan atas penembakan Donald Trump. Pejabat Dinas Rahasia Anthony Gugliemi mengatakan kepada The New York Times (NYT), pihaknya menyalahkan kepolisian setempat karena gagal mengamankan lokasi, termasuk atap tempat pelaku penembakan.
Crooks beraksi dari atap pabrik AGR International Inc, berjarak sekitar 150 meter dari panggung.
Dinas Rahasia, lanjut dia, tak bertanggung jawab atas keamanan di luar lokasi aktivitas Trump, melainkan hanya memberikan pengamanan di area dalam. Dia menegaskan posisi Crooks berada di luar batas tugas pihaknya.
3. Thomas Crooks Ditolak Masuk Klub Menembak saat SMA
Fakta-fakta terbaru penembakan Trump lainnya, rekan-rekan mendiang mengungkap sepak terjang Crooks saat bersekolah di SMA Bethel Park, Pennsylvania. Crooks pernah punya keinginan bergabung ke klub menembak, namun ditolak karena kemampuan menembaknya buruk.
Pria asal Bethel Park, Pennsylvania, itu juga kerap melontarkan lelucon yang tak pantas di sekolahnya.
Dua mantan teman sekelas Crook mengisahkan, klub menembak di SMA menggunakan senapan Anschutz sekali yang menggunakan peluru kaliber .22.
Jameson Murphy, mantan rekan Crooks, mengatakan sekolahnya memiliki lapangan tembak yang panjangnya sekitar 17 meter dan lebar 7 meter. Ada tujuh range tembakan di lapangan kecil itu.
Menurut Murphy, Crooks pernah menembak dari range ketujuh atau titik terdekat ke dinding kanan. Tembakannya mengenai dinding kiri atau meleset dari sasaran hampir 7 meter.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku