Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Israel Kecam Keputusan Turki Tangkap Netanyahu, Sebut Erdogan Tiran
Advertisement . Scroll to see content

Fakta-Fakta Terbaru Serangan Iran ke Israel, Pangkalan Udara Zionis Dihantam Rudal Balistik

Senin, 15 April 2024 - 11:12:00 WIB
Fakta-Fakta Terbaru Serangan Iran ke Israel, Pangkalan Udara Zionis Dihantam Rudal Balistik
Fakta-fakta terbaru serangan Iran ke Israel, salah satunya pangkalan udara Nevatim terkena rudal balistik (Foto: West Asia News Agency via Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Iran melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Israel pada Sabtu dan Minggu (13-14/4/2024). Meski demikian tak ada korban jiwa dalam serangan yang sudah diantisipasi Israel tersebut. Diketahui seorang bocah perempuan Israel berusia 7 tahun menderita luka parah. 

Serangan tersebut merupakan pembalasan Iran atas gempuran Israel terhadap kantor konsulatnya di Damaskus, Suriah, pada 1 April yang menewaskan 12 orang, termasuk tujuh perwira Garda Revolusi Iran. Salah satu korban adalah jenderal komandan senior unit pasukan khusus Quds.

Berikut beberapa fakta terbaru serangan Iran ke Israel, dikutip dari berbagai sumber:

1. Israel Dihujani Rudal dan Drone 5 Jam

Para pejabat Amerika Serikat (AS) mengungkap serangan Iran yang diberi nama Operasi Janji Sejati ke wilayah Israel berlangsung selama sekitar 5 jam, dimulai pada Sabtu malam hingga Minggu dini hari.

Ledakan terdengar di beberapa kota penjuru Israel, termasuk Tel Aviv. Ledakan juga terdengar di Yerusalem. Selain itu sirene serangan udara terdengar di lebih dari 720 lokasi Israel.

2. Iran Gunakan 320 Rudal dan Drone

Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan, Iran menggunakan 300 lebih rudal dan drone dalam serangan tersebut. Perinciannya adalah 120 rudal balistik, 30 rudal jelajah, dan 170 drone kamikaze.

Militer Israel mengklaim sebagian besar senjata Iran dicegat di luar perbatasan. Ternyata bukan hanya Israel yang mencegat senjata-senjata Iran, melainkan ada bantuan dari Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis. Bahkan Yordania juga menembak jatuh beberapa rudal Iran karena melintasi wilayah udaranya

3. Pangkalan Udara Israel Dihantam Rudal

Serangan Iran ke Israel disebut-sebut hanya bertujuan unjuk kekuatan atau memberi kejutan, ketimbang menciptakan kerusakan. Ini karena serangan tersebut sudah teridentifikasi beberapa jam sebelumnya. Iran tentunya akan menggunakan senjata-senjata canggih yang tak mudah terdeteksi musuh jika benar-benar ingin menciptakan kerusakan di Israel.

Pangkalan angkatan udara Israel Nevatim terkena setidaknya 15 rudal balistik Iran, namun hanya menyebabkan kerusakan ringan. Selain pangkalan militer di selatan Israel, kerusakan kecil juga dilaporkan terjadi pada infrastruktur.

4. Israel Batalkan Serangan Balasan

Militer membatalkan serangan pembalasan ke Iran di menit-menit terakhir pada Minggu kemarin setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menghubungi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Dalam percakapan itu Biden memperingatkan Netanyahu untuk tidak membalas serangan tersebut karena konsekuensinya sangat besar.

“Mayoritas absolut di kabinet perang dan dewan menteri mendukung pembalasan segera dengan melakukan serangan langsung ke wilayah Iran, tapi percakapan telepon antara Biden dan Netanyahu mengubah keputusan yang telah dibuat itu,” demikian laporan stasiun televisi Israel.

Namun pejabat keamanan Israel masih mendukung serangan pembalasan terhadap Iran, hanya saja tak akan dilakukan dalam waktu dekat.

5. Iran Beri Tahu Negara Tetangga dan AS Akan Serang Israel

Iran sudah memberi tahu negara-negara tetangga, yakni Irak, Yordania, dan Turki, serta Amerika Serikat (AS) mengenai rencana serangan ke Israel. Pemeberitahuan dilakukan setidaknya 3 hari atau 72 jam sebelum serangan. Informasi itu dikonfirmasi para pejabat ketiga negara. Meski semikian pejabat Amerika Serikat (AS) merasa Iran tak memberi tahu negaranya.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengatakan pada Minggu kemarin, negaranya mengeluarkan pemberitahuan kepada negara-negara tetangga dan AS akan melancarkan serangan.

Bahkan Turki juga telah membahas rencana serangan tersebut kepada AS sebelum serangan terjadi. Pejabat Turki berbicara dengan mitranya dari AS sebagai perantara guna memastikan reaksi yang diberikan Negeri Paman Sam proporsional.

Dua sumber pejabat Irak, yakni seorang penasihat keamanan pemerintah dan pejabat keamanan, mengatakan Iran menggunakan saluran diplomatik untuk memberi tahu negarnya tentang serangan itu. Namun saat itu tak disebutkan kapan serangan akan terjadi. Meski demikian Irak sempat menutup wilayah udaranya guna menghindari kecelakaan fatal.

Seorang pejabat senior Yordania mengatakan, Iran memanggil diplomatnya yang ditugaskan di Teheran pada Rabu pekan lalu untuk memberi tahu mengenai rencana serangan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut