Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bertambah, Korban Tewas akibat Amukan Topan Kalmaegi di Filipina Jadi 140 Orang
Advertisement . Scroll to see content

Filipina Bangun Armada Laut untuk Tangkal Dominasi China di Laut China Selatan

Rabu, 28 Oktober 2020 - 17:53:00 WIB
Filipina Bangun Armada Laut untuk Tangkal Dominasi China di Laut China Selatan
Filipina membangun armada laut untuk menangkal dominasi China di Laut China Selatan (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

MANILA, iNews.id - Filipina membangun armada laut untuk menangkal dominasi China di perairan yang disengketakan di Laut China Selatan.

Selain armada militer, kapal penangkap ikan dalam jumlah besar akan dikerahkan ke perairan tersebut.

"Kami mengerumuni daerah tersebut karena itulah strategi China, untuk mengerumuni suatu daerah juga dengan kapal penangkap ikan," kata Menteri Luar Negeri Filipina, Teodoro Locsin, dikutip dari Bloomberg, Rabu (28/10/2020).

Dia mengakui langkah ini menimbulkan risiko yang besar, namun saat ini membuat aktivitas di perairan sengketa padat merupakan cara efektif untuk mengusir China.

"Kemungkinan kecelakaan meningkat pesat," kata Locsin.

Dia menambahkan, perjanjian militer dengan Amerika Serikat (AS) akan membantu negaranya dari ancaman China. Perjanjian pertahanan Filipina dengan AS akan berlaku jika armada militer dari salah satu negara terkena serangan.

Angkatan Laut Filipina berencana mengerahkan lebih dari 200 pasukan bersenjata untuk berpatroli menggunakan kapal motor di Laut Cina Selatan.

Presiden Rodrigo Duterte baru-baru ini meminta dukungan AS untuk memperkuat pendiriannya terhadap China.

Di depan para pemimpin dunia pada bulan lalu, Duterte membela keputusan Pengadilan Arbitrase Permanen Tahun 2016 yang memenangkan Filipina soal sengketa perairan yang diklaim China sebagai wilayahnya di Laut China Selatan.

Sementara itu Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan, pemerintahannya bersedia bekerja sama dengan Filipina serta negara-negara Asia Tenggara untuk menegakkan perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan.

Meski demikian dia tetap mempertahankan klaim wilayahnya terkait sengketa di perairan kaya sumber daya alam tersebut.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut