Filipina Perintahkan 200.000 Penduduk Mengungsi, Ada Topan Berkecepatan 205 Km Per Jam
Layanan cuaca juga telah memperingatkan risiko sedang hingga tinggi gelombang badai setinggi tiga meter di sepanjang pantai timur Filipina selama dua hari ke depan.
“Mengevakuasi orang lebih sulit saat ini karena Covid-19,” kata Juru Bicara Pertahanan Sipil Regional Bicol, Alexis Naz, kepada AFP.
Dia menuturkan, satu ruangan sekolah hanya diizinkan menampung maksimal lima orang. Naz memastikan, daerah rawan bencana alam itu memiliki fasilitas yang cukup untuk menampung semua pengungsi.
Filipina dilanda rata-rata 20 badai dan topan setiap tahun. Angin superkencang itu biasanya merusak tanaman pertanian, rumah-rumah, dan infrastruktur di berbagai daerah. Akibatnya, jutaan penduduk yang terkena bencana serupa setiap tahun, terus-menerus berada dalam kemiskinan.
Topan paling mematikan yang pernah tercatat adalah Topan Super Haiyan, yang menimbulkan gelombang raksasa di pusat Kota Tacloban. Topan itu menyebabkan lebih dari 7.300 orang tewas atau hilang pada 2013.
Editor: Ahmad Islamy Jamil