Film Mulan Menuai Kecaman Terkait Lokasi Syuting di China
BEIJING, iNews.id - Film live-action Mulan menuai kecaman setelah diketahui mengambil lokasi syuting di Xinjiang, provinsi di China yang menjadi sorotan atas dugaan pelanggaran HAM yang dialami Muslim Uighur.
Film garapan Disney itu disorot setelah di bagian kredit film mencantumkan ucapan terima kasih kepada dinas keamanan Xinjiang, lokasi yang diyakini satu juta orang muslim Uighur mendapat perlakuan tidak adil di dalam kamp-kamp reedukasi.
Hal tersebut mencuat ke ranah publik setelah seorang warganet mengunggah video singkat bagian kredit film tersebut ke media sosial, Senin (7/9) kemarin. Dalam video tersebut tertulis ucapan terima kasih kepada Biro Keamanan Publik Kota Turpan dan Departemen Komite Region Otonomi Uighur Xinjiang Partai Komunis China (CPC).
Dikutip dari Washington Post, Selasa (8/9), seorang pakar China, Adrian Zenz, mengatakan Biro Keamanan Publik Turpan bertugas mengelola kamp reedukasi tempat muslim Uighur berada. Sementara "Departemen Publik" bertanggung jawanb memproduksi konten propaganda di wilayah tersebut.
Zenz munuding Disney adalah "perusahaan internasional yang mengambil untung dari bayang-bayang kamp konsentrasi."
Bukan sekali ini saja film Mulan menuai polemik, sebelumnya aktris pemeran tokoh Mulan, Liu Yifei setelah diketahui memberikan dukungan kepada polisi Hong Kong yang brutal kepada pendemo anti-China.
Film Mulan merupakan salah satu film yang paling dinanti di tahun 2020, bercerita tentang seorang perempuan bernama Fa Mulan yang menggantikan ayahnya berdinas di militer China guna meredam serangan bangsa Hun.
Versi live-action ini dibuat ulang dari serial animasinya pada 22 tahun lalu.
Editor: Arif Budiwinarto