Foto Leluhurnya sebagai Budak Dieksploitasi, Wanita AS Gugat Harvard
NUEVA YORK, iNews.id - Seorang perempuan Amerika Serikat (AS) menggugat Universitas Harvard atas tuduhan eksploitasi terhadap foto nenek moyangnya. Perempuan itu mengaku sebagai keturunan dari budak yang difoto pada 1850 oleh seorang profesor rasis di Harvard tersebut.
Tamara Lanier, perempuan asal Connecticut, mengajukan gugatan di negara bagian Massachusetts atas foto-foto yang diambil di Carolina Selatan. Foto itu menggambarkan seorang budak pria dan putrinya, yang hanya dikenal dengan nama pertama mereka: Renty dan Delia.
Foto-foto itu dianggap sebagai foto-foto budak AS yang paling awal diketahui secara luas. Foto-foto itu kini berada di sebuah museum di universitas dekat Boston.
Renty dan Delia diminta oleh ilmuwan Harvard asal Swiss-Amerika bernama Louis Agassiz, seorang ahli teori supremasi kulit putih, untuk berpose telanjang.
"Mereka dipaksa untuk berpose telanjang, tanpa persetujuan, martabat, atau kompensasi," kata Lanier, seperti dilaporkan AFP, Kamis (21/3/2019).