Gedung Konsulat Iran Dibom Israel Tewaskan Jenderal, AS Ngaku Tak Tahu Apa-Apa
NEW YORK, iNews.id - Amerika Serikat (AS) memperingatkan Iran agar tidak menyerang kepentingannya di luar negeri sebagai pembalasan atas serangan terhadap kantor konsulat di Damaskus, Suriah, Senin (1/4/2024). Serangan yang dilakukan Israel itu menewaskan tujuh perwira Garda Revolusi Iran, termasuk seorang jenderal komandan senior unit Quds.
Wakil Duta Besar AS untuk PBB Robert Wood mengatakan di pertemuan Dewan Keamanan PBB, Selasa (2/4/2024), pihaknya tidak terlibat dalam serangan tersebut dan belum menerima pemberitahuan sebelumnya.
“Kami tidak akan ragu-ragu untuk membela personel kami serta menegaskan peringatan sebelumnya kepada Iran serta proksinya untuk sekali lagi tidak mengambil keuntungan dari situasi ini -serangan di mana kami tidak terlibat atau atas sepengetahuan kami- untuk melanjutkan serangan mereka terhadap personel AS,” kata Wood, dikutip dari Reuters.
Dia melanjutkan belum mendapat konfirmasi mengenai status bangunan misi diplomatik Iran yang hancur di Damaskus, Suriah.
“Setiap serangan yang terkonfirmasi terhadap properti yang sebenarnya merupakan fasilitas diplomatik akan menjadi perhatian Amerika Serikat. Misi diplomatik dan harta benda serta tempat tinggal resmi diplomatik harus dilindungi, terutama pada saat konflik bersenjata,” tuturnya.
Sebelum itu Wakil Dubes Iran untuk PBB Zahra Ershadi mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB, mereka berhak mengambil tindakan tegas atas serangan itu. Dia juga menuduh Israel melanggar Piagam PBB, hukum internasional, serta aturan bahwa misi diplomatik dan konsuler tidak boleh diganggu.
Ershadi kemudian mengarahkan tuduhan kepada AS selaku sekutu dekat Israel, berada di balik serangan itu.
“Amerika Serikat bertanggung jawab atas semua kejahatan yang dilakukan oleh rezim Israel,” kata Ershadi, seraya menuduh Negeri Paman Sam berupaya mengganggu stabilitas di Suriah dan kawasan.
Dia juga mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengutuk serangan terhadap gedung diplomatik Iran di Damaskus.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sebelumnya mengutuk serangan di Damaskus seraya menyerukan semua pihak untuk menahan diri dan menghindari eskalasi lebih lanjut.
“Dia memperingatkan bahwa setiap kesalahan perhitungan bisa menyebabkan konflik yang lebih luas di kawasan yang sudah bergejolak, dengan konsekuensi menghancurkan bagi warga sipil yang telah mengalami penderitaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Suriah, Lebanon, Wilayah Pendudukan Palestina, dan wilayah Timur Tengah yang lebih luas,” kata Jubir Guterres, Stephane Dujarric.
Editor: Anton Suhartono