WASHINGTON, iNews.id - Gedung Putih menyatakan tidak akan memperbarui masa langganan dua harian terkemuka Amerika Serikat (AS), yakni New York Times dan The Washington Post. Hal itu diungkapkan Gedung Putih, Selasa (22/10/2019).
"Kami tidak memiliki rencana untuk memperbaruinya," kata sekretaris pers Gedung Putih Stephanie Grisham kepada situs berita The Hill, sehari setelah Presiden Donald Trump menyarankan untuk berhenti berlangganan.
Uni Eropa Utangi Ukraina Rp1.763 Triliun, Batal Gunakan Aset Rusia yang Dibekukan
Keputusan itu diambil sehari setelah Trump menyebut New York Times sebagai koran palsu selama wawancara dengan Fox News yang disiarkan pada Senin malam.
"Kami bahkan tidak menginginkannya di Gedung Putih lagi. Kami mungkin akan mengakhirinya dan Washington Post," ujar Grisham.
Terbitkan Kartun Anti-Semit, New York Times Minta Maaf
Pernyataan Trump menimbulkan pertanyaan tentang apakah Gedung Putih juga berencana untuk mengusir wartawan surat kabar itu.
Presiden AS itu berulang kali menyerang New York Times secara khusus atas liputannya.
Mesir Dituduh Usir Jurnalis Veteran New York Times
Pada Februari, dia mengklaim bahwa laporan surat kabar itu salah dan menuduhnya sebagai musuh sejati rakyat.
Dalam wawancara Oval Office dengan New York Times pada bulan yang sama, Trump mengklaim semua orang berpikir bahwa harian itu memperlakukannya dengan buruk.
Koran Washington Post Palsu Beritakan Trump Mengundurkan Diri Beredar
"Washington Post juga, tetapi New York Times bahkan memperlakukan saya dengan sangat luar biasa," tutur Trump.
Editor: Nathania Riris Michico
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku