Gedung Putih Tepis Melania Tak Senang Trump Menjadi Presiden
WASHINGTON, iNews.id - Kemenangan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam pilpres AS pada 2016 menuai berbagai reaksi dari seluruh dunia. Tak terkecuali istrinya, Melania Trump.
Saat Trump memenangkan 'pertarungan' perebutan kursi presiden dari pesaingnya Hillary Clinton, seluruh keluarga serta pendukungnya mengungkapkan kebahagiaan mereka. Namun, hampir setahun usia kepemimpinan Trump baru terungkap bahwa sebenarnya Melania tidak bahagia suaminya menjadi presiden.
Dalam buku 'Fire and Fury: Inside the Trump White House' karangan Michael Wolff, terungkap Melania Trump menangis pada malam diumumkannya hasil pilpres AS.
Wolff menulis buku ini berdasarkan keterangan dari mantan ketua tim kampanye Trump, Steve Bannon.
"Melania menangis - dan bukan (tangisan) kebahagiaan," tulis Wolff dalam bukunya, seperti dikutip Daily Mail, Kamis (4/1/2018).
Wolff seakaan menunjukkan Melania tidak menginginkan 'pekerjaan' sebagai ibu negara dan berharap suaminya akan mengalami kekalahan. Buku itu juga menyebut Melania tampak 'hampir menangis' saat pelantikan suaminya.
Menurut Wolff, Melania menginginkan kehidupan yang normal. Dia mencontohkan, Melania ingin makan siang sebagaimana layaknya orang biasa dan tidak harus tampil mencolok dengan menyandang status ibu negara.
Hal ini merujuk pada rumor di balik keputusan Melania yang sempat menunda kepindahannya ke Gedung Putih.
Namun, pihak Gedung Putih dengan tegas membantah tulisan tersebut, termasuk soal Melania yang hampir menangis saat pelantikan Trump. Pihak Gedung Putih menyebut tulisan tersebut hanyalah karya fiksi belaka.
"Buku ini jelas akan dijual di bagian fiksi," kata Direktur Komunikasi Melania Trump, Stephanie Grisham.
Menurut Grisham, Melania sangat mendukung selama masa pencalonan Trump hingga terpilih sebagai presiden.
"Nyonya Trump mendukung keputusan suaminya untuk mencalonkan diri sebagai presiden dan mendorongnya (Trump)," kata Grisham, dalam sebuah pernyataan pada Rabu, 3 Januari.
"Dia yakin dia akan menang dan sangat senang saat melakukannya," tambahnya.
Selain itu, Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders juga mengatakan buku tersebut diisi dengan tulisan palsu, menyesatkan, dan tidak lebih dari sampah.
"Berpartisipasi dalam sebuah buku seperti tabloid fiksi sampah adalah usaha menyedihkan," kata Huckabee Sanders.
Editor: Anton Suhartono