Gelar Dialog Antaragama, 10 Negara Sepakati Deklarasi Bukhara
JAKARTA, iNews.id – Pemuka agama dan perwakilan pemerintah dari 10 negara sepakat menandatangani Deklarasi Bukhara, Uzbekistan. Deklarasi tersebut dicapai sesuai dialog antaragama yang bertujuan untuk melindungi dan mempromosikan kebebasan hati nurani atau keyakinan semua orang dan melawan ekstremisme.
Bukhara merupakan salah satu kota tertua di Asia Tengah. Bukhara juga menjadi pusat sejarah pendidikan dan ilmu pengetahuan sekaligus tempat kelahiran atau rumah orang-orang terkemuka ilmuwan dan ulama selama lebih dari seribu tahun.
Lulusan Madrasah Bukhara memberikan kontribusi yang tak ternilai bagi perkembangan teologi Islam. Selain itu, Bukhara memberikan dunia Muslim yang besar ulama hadits Imam al-Bukhari, yang memiliki yang terkenal kumpulan hadits - "Sahih al-Bukhari".
Selama berabad-abad, banyak Bukharian menciptakan budaya saling pengertian dan saling menghormati baik di kota maupun di seluruh wilayah. Pemerintah Uzbekistan mendukung warisan ini dengan menerapkan hukum dan kebijakan tentang kebebasan beragama dan keharmonisan sosial.
Sebagai komunitas agama terbesar, umat Islam di Uzbekistan merasakan tanggung jawab yang lebih besar untuk pelestarian dan perlindungan minoritas agama, sambil memastikan kewarganegaraan yang sama, harmoni dan, sebagai hasilnya, stabilitas di negara ini.
“Dari sudut pandang ini, kami yang bertanda tangan di bawah ini beralih ke saudara dan saudari dalam kemanusiaan, dari semua agama dan tidak mengaku apa-apa, dalam seruan multi-denominasi ini untuk tindakan sejalan dengan inisiatif dan program praktis yang meningkatkan saling pengertian dan saling menghormati. Dengan lebih memahami dan menghormati, akan ada lebih sedikit konflik, agama atau orang lain,” tulis Kedutaan Besar Uzbekistan dalam keterangan tertulisnya yang diterima iNews.id, Selasa (14//6/2022).