Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Polisi Gadungan di Bekasi Tipu Warga hingga Rp86 Juta, Begini Modusnya
Advertisement . Scroll to see content

Gembong Geng Haiti Bersumpah Gulingkan Pemerintahan, Larang Anak-Anak ke Sekolah

Sabtu, 02 Maret 2024 - 12:54:00 WIB
Gembong Geng Haiti Bersumpah Gulingkan Pemerintahan, Larang Anak-Anak ke Sekolah
Pemimpin aliansi geng kriminal di Haiti, Jimmy Cherizier. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

PORT-AU-PRINCE, iNews.id – Pemimpin geng Haiti, Jimmy Cherizier, bersumpah akan terus berusaha menggulingkan Perdana Menteri Ariel Henry. Dia pun meminta semua penduduk untuk melarang anak-anak mereka bersekolah demi menghindari hal buruk yang tidak diinginkan tatkala kekerasan meningkat di sejumlah bagian ibu kota negara itu.

Baku tembak hebat dan gangguan lalu lintas terjadi di beberapa wilayah ibu kota Haiti, Port-au-Prince. Banyak warga meninggalkan rumah mereka di dekat lokasi pertempuran. Sementara bus-bus yang terbakar tergeletak di jalan-jalan dan asap tebal berwarna abu-abu tampak memenuhi udara.

“Pertempuran akan berlangsung selama diperlukan. Kami akan terus melawan Ariel Henry. Untuk menghindari dampak buruk, jagalah anak-anak kalian di rumah,” kata Cherizier—yang juga dikenal dengan julukan Barbecue—pada konferensi pers yang digelar pada Jumat (1/3/2024), seperti dikutip Reuters.

Cherizier adalah mantan polisi Haiti yang kini memimpin aliansi geng kriminal dan mengganggu ketertiban di negara itu. Dia memblokir depot minyak terbesar di Haiti pada 2022. Atas perbuatannya itu, dia mendapat sanksi dari PBB dan Departemen Keuangan Amerika Serikat.

Pada Jumat malam, ada laporan bahwa orang-orang bersenjata berusaha mengambil alih pelabuhan peti kemas utama Port-au-Prince. Geng-geng tersebut juga mengancam akan menyerang lebih banyak kantor polisi di ibu kota tersebut.

Sementara itu, sebuah video yang menjadi viral di media sosial menunjukkan dua polisi terbunuh. Pemimpin serikat polisi SYNAPOHA, Lionel Lazare, menyebut kedua aparat itu terbunuh pada Kamis (29/2/2024).

Para anggota serikat polisi lainnya, SPNH, berkumpul di luar markas mereka pada hari yang sama dan menyerukan agar jenazah rekan-rekan mereka dikembalikan.

Dalam sebuah pernyataan, Kantor Perdana Menteri Haiti mengutuk aksi kekerasan dan teror yang dilakukan para bandit bersenjata di negara itu. PM Henry menyampaikan rasa belasungkawa kepada keluarga para korban. Dia pun berjanji, pemerintah akan terus berupaya menyelesaikan konflik tersebut.

Kekerasan meningkat selama kunjungan Henry ke Kenya pekan ini. Kedua negara baru saja menandatangani kesepakatan keamanan yang diharapkan Nairobi akan mengirimkan 1.000 polisinya ke Haiti. Para polisi negara Afrika itu melaksanakan misi yang telah disetujui PBB, yang bertujuan untuk mengatasi kekerasan geng-geng kriminal di Haiti.

Henry naik ke tampuk kekuasaan di Haiti menyusul pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada 2021. Negara Karibia itu terakhir kali mengadakan pemilu pada 2016.

PBB memperkirakan sekitar 300.000 penduduk Haiti telah meninggalkan rumah mereka karena kekerasan yang terjadi di negeri mereka.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut