Gembong Kudeta Kunjungi Moskow, Rusia Bakal Perkuat Hubungan Militer dengan Myanmar
MOSKOW, iNews.id – Rusia menyatakan bakal memperkuat hubungan militer dengan Myanmar. Komitmen itu disampaikan negara bekas Uni Soviet itu dalam kunjungan gembong kudeta yang juga pemimpin junta Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, ke Moskow, Selasa (22/6/2/2021).
“Kami bertekad untuk melanjutkan upaya kami untuk memperkuat hubungan bilateral berdasarkan saling pengertian, rasa hormat, dan kepercayaan yang telah dibangun antara negara kami,” kata Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, dikutip kembali dari kantor berita RIA, Rabu (23/2/2021).
Min Aung Hlaing berada di Moskow untuk menghadiri konferensi keamanan yang digelar di ibu kota Rusia tersebut minggu ini.
Para aktivis HAM menuduh Moskow melegitimasi junta militer Myanmar yang berkuasa di negara Asia Tenggara itu sejak kudeta 1 Februari lalu. Salah satu bentuk legitimasi dari Rusia tersebut adalah dengan melanjutkan kunjungan bilateral dan kesepakatan senjata dengan junta Myanmar.
Pada Maret lalu, Rusia menyatakan bahwa pihaknya sangat prihatin dengan meningkatnya jumlah kematian warga sipil di Myanmar.
Hubungan pertahanan antara kedua negara telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Moskow memberikan pelatihan militer dan beasiswa universitas kepada ribuan tentara Myanmar.
Tak hanya itu, Rusia juga menjual senjata ke militer Myanmar—yang oleh beberapa negara Barat telah dimasukkan ke daftar hitam.
Editor: Ahmad Islamy Jamil