Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapal Pengungsi Rohingya Terbalik di Perairan Malaysia-Thailand, Ratusan Orang Hilang
Advertisement . Scroll to see content

Myanmar di Ambang Perang Sipil Berskala Besar, PBB Desak Hentikan Pasokan Senjata

Sabtu, 19 Juni 2021 - 05:58:00 WIB
Myanmar di Ambang Perang Sipil Berskala Besar, PBB Desak Hentikan Pasokan Senjata
Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi terkait krisis Myanmar, di antaranya mendesak penghentian pasokan senjata (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK, iNews.id - Majelis Umum PBB menyerukan penghentian pasokan senjata ke Myanmar serta mendesak agar pemerintahan junta militer menghormati hasil pemilihan umum pada November 2020 yang dimenangkan partai Aung San Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).

Mereka juga mengulangi seruan agar pemerintah membebaskan tahanan politik, termasuk Suu Kyi serta presiden.

Poin-poin itu tertuang dalam resolusi Majelis Umum PBB yang didukung oleh 119 negara, Jumat (18/6/2021), 4 bulan setelah kudeta militer.

Belarusia meminta agar teks resolusi diubah sekaligus menjadi satu-satunya negara yang menentang, sementara 36 lainnya abstain, termasuk China dan Rusia.

"Risiko perang saudara skala besar adalah nyata. Waktu sangat penting. Kesempatan untuk membalikkan perebutan (kekuasaan) militer semakin menyempit," kata utusan khusus PBB untuk Myanmar, Christine Schraner Burgener, kepada Majelis Umum setelah voting berlangsung, dikutip dari Reuters, Sabtu (19/6/2021).

Beberapa negara yang abstain beralasan krisis di Myanmar merupakan urusan dalam negeri mereka. Ada pula yang berpandangan resolusi ini tidak akan membantu.

Negara lain juga mengaitkan dengan penderitaan yang dialami muslim Rohingya selama 4 tahun, tersiksa dan terusir dari kampung halaman. Tidak ada solusi bagi mereka sampai saat ini. Sekitar 1 juta muslim Rohingya eksodus ke Bangladesh akibat kekerasan militer.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut