Gempa Bermagnitudo 6,4 Guncang Kroasia, 7 Orang Tewas dan Puluhan Luka
SISAK, iNews.id - Gempa bumi bermagnitudo 6,4 mengguncang Kroasia, Selasa (29/12/2020), menewaskan setidaknya tujuh orang dan melukai lebih dari 20 lainnya. Guncangan juga dirasakan di beberapa negara tetangga, seperti Austria dan Slovenia.
Pusat Penelitian Jerman untuk Geosains GFZ menyatakan, gempa terjadi pada 1119 GMT, bertitik pusat di Petrinja atau sekitar 50 kilometer dari Ibu Kota Zagreb, dengan kedalaman 10 kilometer.
Dampak gempa dirasakan di Petrinja serta beberapa kota lainnya, seperti Glina, banyak bangunan yang runtuh. Petugas SAR dibantu militer dikerahkan ke daerah-daerah tersebut untuk mengevakuasi korban yang terjebak di reruntuhan.
Wakil Perdana Menteri Kroasia Tomo Medved mengatakan, selain Petrinja korban tewas berada di Kota Glina.
"Sampai saat ini di sekitar Kota Glina ada lima korban jiwa. Bersama seorang gadis dari Petrinja, semua korban tewas ada enam orang," kata Medved, dikutip dari Reuters, Rabu (30/12/2020).
Korban ketujuh ditemukan setelah Medved menyampaikan pernyataan, yakni di reruntuhan sebuah gereja di Desa Zazina.
Sementara itu kepolisian Kroasia menyatakan, sedikitnya 20 orang mengalami luka ringan dan enam lainnya luka parah akibat tertimpa reruntuhan.
"Pencarian menyisir puing-puing masih berlanjut," demikian pernyataan kepolisian.
Sepanjang Selasa Kroasia masih diguncang beberapa gempa susulan dengan kekuatan setidaknya bermagnitudo 3.
Perdana Menteri Andrej Plenkovic memerintahkan evakuasi warga dari Petrinja karena gempa susulan dikhawatirkan semakin memperburuk siuasi.
"Tentara ke sini untuk membantu. Kami harus mengevakuasi beberapa orang dari Petrinja karena tidak aman untuk di sini," ujarnya.
Stasiun televisi N1 menayangkan gambar kehancuran di Petrinja. Bangunan sekolah hancur namun tidak ada siswa di dalamnya saat itu. Tumpukan batu dan ubin berserakan di jalanan Petrinja. Beberapa mobil yang diparkir di jalan hancur akibat tertimpa puing-puing bangunan.
Tampak pula petugas SAR menyelamatkan seorang pria dewasa dan anak-anak dalam kondisi masih hidup-hidup dari puing bangunan.
Editor: Anton Suhartono