Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Penjelasan Pakar, Mengapa Gempa M7,5 di Jepang Bisa Picu Guncangan Lebih Besar
Advertisement . Scroll to see content

Gempa Bertubi-tubi di Kaledonia Baru, Warga Masih Waspadai Tsunami

Rabu, 05 Desember 2018 - 15:01:00 WIB
Gempa Bertubi-tubi di Kaledonia Baru, Warga Masih Waspadai Tsunami
Gempa bumi 6,6 SR di Kaledonia Baru (USGS)
Advertisement . Scroll to see content

SYDNEY, iNews.id - Gempa bumi susulan masih mengguncang Kaledonia Baru di Pasifik, Rabu (5/12/2018). Meskipun terletak di Pasifik, Kaledonia Baru masih di bawah pemerintahan Prancis.

Teranyar, gempa berkekuatan 6,6 Skala Richter (SR) terjadi di titik pusat tak berjauhan dari gempa pertama yang berkekuatan 7,5 SR. Titik pusatnya berada di 192 kilometer sebelah tenggara Tadine dengan kedalaman 10 km.

Namun Pusat Peringatan Tsunami Pasifik tak mengeluarkan peringatan untuk gempa terbaru yang terjadi pada pukul 17.43 waktu setempat itu.

Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) sempat merevisi kekuatan gempa terbaru itu dari sebelumnya 7 SR.

Sementara itu warga Kaledonia Baru mendapat pesan singkat yang meminta mereka untuk tetap di penampungan, untuk mengantisipasi dampak gempa yakni gelombang tsunami.

Sejauh ini belum ada laporan kerusakan dan korban.

Gempa susulan di Kaledonia Baru terjadi sedikitnya 10 kali pascagempa 7,5 SR atau selisih 2,5 jam dari gempa 6,6 SR.

"Kami mengaktifkan sirine peringatan di sepanjang pantai dan seluruh Pulau Loyalty. Warga harus menjauhi dari garis pantai dan menuju dataran tinggi atau pergi ke tempat evakuasi yang sudah disediakan di setiap tempat," kata kepala otoritas pertahanan sipil Kaledonia Baru, Eric Backes, dikutip dari AFP.

Sementara itu pejabat pemerintah kota Mare di Pulau Loyalty, Basile Citre, mengatakan, sejauh ini kondisi di wilayahnya sudah terkontrol.

Namun warga masih merasakan guncangan gempa yang kuat.

"Bangunan bergetar, tapi tidak ada yang rusak. Saat sirine dibunyikan, warga menuju dataran lebih tinggi untuk keamanan. Untuk saat ini tidak ada kejadian serius," katanya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut