TEL AVIV, iNews.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dihujani kritik kelompok Yahudi karena menerima kesepakatan gencatan senjata tanpa syarat dengan Hamas.
Kritikan tak hanya datang dari kelompok sayap kanan, melainkan sekutu politik dekat di pemerintahan.
Biodata Zohran Mamdani, Wali Kota Muslim Pertama New York City dan Simbol Politik Baru Amerika
Pemimpin Partai Harapan Baru Gideon Sa'ar mengatakan, kesepakatan itu sangat merugikan bagi Israel untuk mencegah serangan lebih lanjut. Dia menilai serangan yang dilakukan pasukan Israel belum benar-benar melumpuhkan kekuatan para pejuang Palestina di Gaza.
Dia bahkan kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas sebagai hal memalukan.
Hamas Peringatkan Israel Pascagencatan Senjata: Jari Kami Masih di Pelatuk
Mantan Menteri Kehakiman yang juga anggota parlemen saat ini Yamina Ayelet Saked juga mengecam kesepakatan yang mulai berlaku pada Jumat pukul 02.00 tersebut.
"Gencatan senjata tanpa syarat memalukan," ujarnya, dikutip dari kantor berita Anadolu, Jumat (21/5/2021).
Gencatan Senjata, Warga Gaza Rayakan Kemenangan Perang atas Israel
Gencatan senjata melalui mediasi Mesir disepakati Israel dan Hamas setelah pertempuran selama 11 hari.
Hamas mengklaim kesepakatan ini sebagai kemenangan besar. Meski banyak korban yang jatuh, Israel gagal menghancurkan infrastruktur militer kelompok pejuang meskipun ratusan kali membombardir Gaza.
Editor: Anton Suhartono
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku