Gencatan Tarif Dagang AS-China Diperpanjang 90 Hari, Ada Apa?
WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) dan China sepakat memperpanjang gencatan tarif perdagangan selama 90 hari ke depan pada, Senin (11/8/2025) waktu setempat. Keputusan ini dilakukan untuk mencegah bea masuk tiga digit atas barang-barang masing-masing negara, sementara para peritel AS bersiap untuk meningkatkan stok menjelang musim liburan akhir tahun yang krusial.
Melansir Reuters, Presiden AS Donald Trump mengumumkan hal tersebut melalui platform media sosial miliknya, Truth Social. Dia menyebut telah menandatangani perintah eksekutif yang menangguhkan pengenaan tarif yang lebih tinggi hingga 10 November pukul 12:01 EST, dengan semua elemen gencatan senjata lainnya tetap berlaku.
Sementara itu, Kementerian Perdagangan China menerbitkan jeda paralel tarif tambahan pada Selasa (12/8/2025) pagi, dan menunda penerapan tarif terhadap perusahaan-perusahaan AS yang telah ditargetkan ke dalam daftar pembatasan perdagangan dan investasi selama 90 hari.
Trump mengatakan, pihaknya terus berdiskusi dengan China untuk mengatasi kurangnya resiprositas perdagangan dalam hubungan ekonomi dan kekhawatiran keamanan nasional serta ekonomi yang ditimbulkan
"Melalui diskusi ini, RRT (China) terus mengambil langkah-langkah signifikan untuk memperbaiki pengaturan perdagangan non-resiprokal dan mengatasi kekhawatiran Amerika Serikat terkait masalah ekonomi dan keamanan nasional," tulis pernyataan perintah eksekutif Trump.
Gencatan senjata tarif antara Beijing dan Washington seharusnya berakhir pada hari ini pukul 12.01 EDT (04.01 GMT). Perpanjangan hingga awal November memberikan waktu bagi lonjakan impor musim gugur dan Natal, termasuk barang elektronik, pakaian jadi, dan mainan dengan tarif yang lebih rendah.
Adapun, perintah baru ini mencegah tarif AS atas barang-barang China melonjak hingga 145 persen, sementara tarif China atas barang-barang AS ditetapkan mencapai 125 persen.
Kebijakan ini setidaknya mengunci tarif 30 persen untuk impor China dan bea masuk China sebesar 10 persen untuk impor AS.
Pemerintah China menyebut, perpanjangan gencatan senjata tarif ini merupakan langkah untuk mengimplementasikan konsensus penting yang dicapai oleh kedua kepala negara dan akan memberikan stabilitas bagi ekonomi global.
Editor: Aditya Pratama