Geram, Menhan Rusia Perintahkan Pasukannya Bombardir Roket dan Artileri Jarak Jauh Ukraina
MOSKOW, iNews.id - Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergei Shoigu menginstruksikan pasukannya untuk mengutamakan serangan ke fasilitas militer Ukraina. Perintah ini diberikan setelah posisi-posisi pasukan Rusia di Luhansk, wilayah Ukraina yang sudah direbut, mendapat serangan persenjataan berat jarak jauh.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia, dikutip dari Reuters, Senin (18/7/2022), menyatakan Shoigu menginstuksikan agar pasukannya menghancurkan persenjataan rudal serta artileri jarak jauh Ukraina.
Sebelumnya Ukraina mengklaim telah menyerang 30 pusat logistik dan amunisi Rusia. Serangan dilakukan menggunakan sistem peluncuran roket bantuan dari Amerika Serikat (AS) dan negara Barat lainnya.
Rusia tampaknya mulai kerepotan menghadapi serangan-serangan tentara Ukraina yang menggunakan senjata jarak jauh, seperti sistem peluncur roket HIMARS dari AS. Dalam peristiwa pada Minggu kemarin, sistem pertahanan udara Rusia yang dipasang di Luhansk mencegat serangan udara Ukraina. Enam rudal anti-pesawat meluncur untuk mencegat roket sekitar pukul 04.10 waktu setempat di sebelah barat Luhansk.
Tentara Ukraina berupaya merebut kembali wilayah Luhansk atau Republik Rakyat Luhansk (LPR) dengan menghujani posisi pasukan Rusia serta kelompok separatis.
Utusan LPR di Pusat Gabungan untuk Kontrol dan Koordinasi (JCCC) menyatakan, tentara Ukraina membombardir Kota Alchevsk menggunakan sistem peluncur roket HIMARS.
Pada awal pekan ini setidaknya dua rudal anti-pesawat ditembakkan di bagian barat Luhansk untuk mencegat serangan di langit kota itu.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia Maria Zakharova menuduh AS memberikan informasi intelijen ke Ukraina untuk menembaki kota-kota di Donbass menggunakan roket HIMARS. Menurut dia, berkat pasokan senjata berat, serangan udara Ukraina menjadi lebih aktif.
Editor: Anton Suhartono