Gerombolan Lebah Serang Kamp Tentara Rusia, 3 Prajurit Tewas
KIEV, iNews.id - Sekelompok lebah menyerang tentara Rusia di Desa Chelburda, Distrik Oleshkovsky, Ukraina. Akibatnya, tiga tentara Rusia tewas dan 25 lainnya membutuhkan perawatan.
Dilansir dari Ukraina Kherson News, hewan kecil warna hitam dan kuning itu menyerang kamp tentara Rusia. Tidak ada informasi detail tentang spesies lebah apa yang melancarkan serangan tersebut.
Lebah paling berbahaya di dunia biasanya tidak ditemukan di Eropa. Lebah pembunuh atau lebh madu Afrika akan mengerumuni target dalam jumlah ribuan. Masing-masing lebah akan menyuntikkan racun yang mematikan.
Serangga mematikan ini memiliki rekam jejak menyerang target dengan cara yang paling mengerikan. Mereka menyerang mata, masuk ke mulut, lubang hidung, dan telinga korban.
Untuk bisa lolos dari serangan penyengat, korban harus berlari beberapa puluh hingga ratus meter ke tempat yang aman.
Pada bulan Oktober 2014, sebanyak 800.000 lebah dilaporkan telah membunuh pria usia 32 tahun di Arizona. Akibatnya, dia menderita serangan jantung yang fatal.
Vladimir Putin mengira perang dengan Ukraina akan segera berakhir setelah dia memerintahkan salah satu militer paling kuat di dunia untuk menekan tetangga mereka yang lebih kecil di selatan.
Tetapi serangkaian salah perhitungan dan perlawanan keras Ukraina telah membuat konflik tersebut bergemuruh selama lebih dari sebulan hingga sekarang.
Laporan suram telah muncul dimana tentara Rusia telah dipaksa untuk makan anjing. Anjing-anjing juga telah memakan sisa-sisa tentara yang ditinggalkan.
Kolonel Jenderal 'Penjagal Mariupol' Mikhail Mizintsev menjadi salah satu orang Rusia terbaru yang mendapat sanksi dari Inggris.
Editor: Umaya Khusniah