Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Telepon PM Thailand dan Kamboja, Trump: Saya Harus Hentikan Perang Ini
Advertisement . Scroll to see content

Gertak Rusia-Iran, Trump Kembangkan Sistem Pencegat Rudal Hipersonik

Jumat, 18 Januari 2019 - 10:39:00 WIB
Gertak Rusia-Iran, Trump Kembangkan Sistem Pencegat Rudal Hipersonik
Presiden AS Donald Trump saat memaparkan soal Trump meluncurkan Missile Defense Review. (Foto: MANDEL NGAN/AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Donald Trump bersumpah meningkatkan sistem pertahanan rudal Amerika Serikat (AS), termasuk dengan berinvestasi dalam teknologi untuk melindungi dari ancaman meningkatnya senjata hipersonik dan rudal jelajah.

Berbicara di Pentagon, Trump meluncurkan Missile Defense Review, sebuah analisis yang sejak lama ditunggu-tunggu terkait sistem jaringan pertahanan pencegat AS, yang dirancang untuk menembak jatuh rudal balistik.

"AS sekarang akan menyesuaikan posturnya untuk mempertahankan diri terhadap serangan rudal termasuk rudal jelajah dan hipersonik," kata Trump, kepada militer AS, seperti dilaporkan AFP, Jumat (18/1/2019).

"Kami akan menghentikan peluncuran rudal dari kekuatan musuh atau bahkan dari kekuatan yang keliru. Itu tidak akan terjadi, terlepas dari jenis rudal atau asal geografis serangan itu."

Terbang di ketinggian rendah dan kecepatan suara berkali-kali, rudal hipersonik mampu mengubah arah dan tidak mengikuti busur balistik, jadi jauh lebih sulit untuk dilacak dan saat ini tidak dapat dicegat.

Hal ini memicu Pentagon memburu cara untuk meningkatkan kemampuannya melacak rudal hipersonik, terutama dengan menggunakan sensor yang ada yang ditempatkan di ruang angkasa.

"Teknologi baru ini menghasilkan ancaman baru, dan ancaman ini lebih sulit dilihat, lebih sulit dilacak, dan lebih sulit dikalahkan," kata Penjabat Sekretaris Pertahanan Patrick Shanahan.

"Kepada lawan kami, kami melihat apa yang Anda lakukan dan kami mengambil tindakan."

Sebelumnya, pada bulan lalu Presiden Rusia Vladimir Putin membual soal rudal hipersonik baru yang dapat terbang sekitar 20.500 mil (33.000 kilometer) per jam dan tidak dapat dihentikan.

Sementara Trump mengecam Iran karena mengembangkan teknologi rudal, dia tidak menyebut Rusia atau Korea Utara (Korut).

Korut sendiri sudah mengembangkan persenjataan rudal balistik yang kini mampu menghantam AS.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut