Ghouta Terus Diserang Pasukan Suriah, DK PBB Desak Gencatan Senjata
AMMAN, iNews.id - Dewan Keamanan (DK) PBB mempertimbangkan resolusi gencatan senjata selama 30 hari penuh di seluruh Suriah. PBB menuntut semua operasi militer di seluruh Suriah dihentikan untuk memberi bantuan dan evakuasi medis.
Hal ini merujuk pada serangan yang terjadi selama lima hari berturut-turut yang dilakukan pasukan Pemerintah Suriah di wilayah kantong pemberontak terakhir di Ghouta.
Perwakilan PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura, meminta gencatan senjata untuk menghentikan serangan udara mematikan di wilayah Ghouta timur, pinggiran kota Damaskus, yang menewaskan sedikitnya 13 orang.
"Ada kebutuhan untuk menghentikan pembantaian, karena kita akan dinilai berdasarkan sejarah," kata Mistura, seperti dilansir Reuters, Jumat (23/2/2018).
Mistura dan Kepala Bantuan PBB, Mark Lawcock mendesak DK PBB segera bertindak. Para korban, menurut mereka, bergantung pada keputusan DK PBB.
"Yang kami butuhkan adalah penyerangan yang terus berlanjut ini dihentikan dan kami sangat membutuhkannya," kata Lowcock.
"Jutaan anak-anak yang babak belur dan terkepung, perempuan dan laki-laki bergantung pada tindakan yang berarti oleh DK ini," ujarnya, menambahkkan.
Menurut laporan badan observatorium untuk HAM Suriah, sedikitnya 416 orang tewas di Ghouta timur sejak Minggu malam, dengan lebih dari 2.100 orang terluka akibat serangan militer pasukan Suriah dan sekutu-sekutunya.
Roket-roket Suriah diketahui menyerang daerah pemukiman yang dihuni 400.000 orang itu dan menghancurkan puluhan rumah sakit. Ini menyebabkan para korban luka tidak bisa mendapat pertolongan medis.
Panos Moumtzis, koordinator kemanusiaan PBB untuk Suriah, mengatakan, saat ini Ghouta timur tidak memiliki persediaan makanan, air atau listrik untuk musim dingin, dan 80 persen populasi kota Harasta tinggal di bawah tanah.
Ghouta Timur merupakan kantong terakhir yang dikuasai oposisi di sekitar Damaskus. Presiden Suriah Bashar Al Assad telah mengerahkan pasukan tambahan sebagai upaya untuk merebut kembali wilayah tersebut.
Pasukan pemerintah Suriah melancarkan serangan-serangan udara selama lima hari di Ghouta Timur, yang dilaporkan menewaskan sekitar 250 warga sipil dan melukai ratusan orang lainnya. Kemudian mereka kembali menghujani Ghouta Timur roket-roket Kamis 22 Februari.
Editor: Nathania Riris Michico