Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Giliran China Pertanyakan Program Biologi Militer AS di Ukraina

Senin, 14 Maret 2022 - 15:56:00 WIB
Giliran China Pertanyakan Program Biologi Militer AS di Ukraina
China mempertanyakan program biologi militer AS di Ukraina (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

BEIJING, iNews.id - Setelah Rusia, giliran China yang mempertanyakan program biologi militer Amerika Serikat (AS) di Ukraina. Sebelumnya Rusia menuduh AS mengembangkan senjata biologi di fasilitas yang didanai Departemen Pertahanan AS (Pentagon) itu.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China Zhao Lijian mengatakan, AS harus menjelaskan sepenuhnya aktivitas biologi militer di luar negeri, termasuk Ukraina.

"Jika AS ingin membuktikan kebenaran aktivitasnya, mengapa tidak membuka laboratorium biologi ini untuk penelitian independen oleh para ahli internasional?" kata Zhao, dikutip dari Sputnik, Senin (14/3/2022).

Masyarakat internasional, lanjut dia, prihatin dengan pengoperasian belasan laboratorium biologi di Ukraina atas dukungan dari Departemen Pertahanan AS.

Sebelumnya Rusia mendesak AS untuk menjelaskan kepada dunia atas dukungannya terhadap program biologi militer di Ukraina. Temuan itu didapat dari hasil operasi militer khusus yang dilakukan pasukan Rusia ke Ukraina. 

"Kami mengonfirmasi beberapa fakta, digali sebagai bagian dari operasi militer khusus, membuktikan upaya darurat untuk menghapus bukti program biologi militer. Kami di sini tidak bicara soal penggunaan damai atau tujuan ilmiah. Apa yang Anda lakukan di sana?" kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia, Maria Zakharova.

Departemen Pertahanan AS dan kepresidenan AS, lanjut dia, wajib menjelaskan kepada komunitas global, secara resmi mengenai program-program militer di Ukraina. 

Departemen Pertahanan AS membantah tuduhan itu dengan menyebutnya tidak masuk akal.

"Informasi dari Rusia yang tidak masuk akal ini benar-benar keliru," kata seorang juru bicara Pentagon.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut