Google Bikin Gebrakan Hadirkan Veo 3, AI Canggih Pembuat Video Otomatis
JAKARTA, iNews.id - Google mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dengan meluncurkan Google AI Veo 3, model generatif terbaru yang menghebohkan dunia teknologi. Model canggih ini diperkenalkan secara resmi dalam gelaran tahunan Google I/O 2025.
Veo 3 merupakan evolusi signifikan dari generasi sebelumnya, dengan peningkatan drastis dalam hal detail visual, pemahaman konteks, serta kemampuan meniru gaya sinematik profesional. Google mengklaim bahwa Veo 3 dapat menghasilkan video dengan resolusi tinggi, gerakan kamera realistis, dan narasi visual yang konsisten — sebuah lompatan besar dalam teknologi text-to-video.
Melalui AI Veo 3, pengguna hanya perlu menuliskan deskripsi adegan secara teks, dan dalam hitungan detik, sistem akan menghasilkan video sesuai instruksi. Misalnya, deskripsi seperti “pemandangan senja di pantai dengan ombak tenang dan cahaya keemasan” akan diubah menjadi video singkat yang memukau, lengkap dengan nuansa warna dan pergerakan ombak yang menyerupai hasil sinematografi profesional.
Teknologi ini membuka berbagai kemungkinan baru dalam dunia konten kreatif, dari pembuatan film pendek, iklan, hingga media pembelajaran yang lebih imersif. Google menyatakan bahwa Veo 3 didesain dengan mempertimbangkan kebutuhan kreator masa kini, dengan fitur editing yang fleksibel dan sistem pemahaman konteks yang lebih dalam.
Veo 3 kini memiliki integrasi dengan Flow, sebuah alat pembuatan film berbasis AI dari Google. Melalui integrasi ini, pengguna dapat membangun adegan dari awal, menyempurnakan hasilnya, serta mengelola aset dalam satu platform terpadu.
Mengutip laporan TechCrunch pada Selasa (27/5/2025), akses ke Veo 3 dan fitur lengkap Flow tersedia bagi pengguna di Amerika Serikat yang berlangganan layanan Google AI Ultra.
Paket langganan tersebut dikenakan biaya 249,99 dolar AS atau sekitar Rp 4 juta per bulan. Selain Veo 3, layanan ini juga mencakup berbagai fitur lain, termasuk Gemini 2.5 Pro yang dirancang untuk pemrosesan prompt yang lebih kompleks.
Kehadiran Veo 3 juga disebut-sebut sebagai pesaing utama Sora, model AI video milik OpenAI yang lebih dulu mendapat sorotan. Namun, Google yakin Veo 3 mampu bersaing, bahkan melampaui Sora dalam beberapa aspek teknis seperti ketepatan temporal, kualitas visual, serta fleksibilitas dalam pemrosesan instruksi kompleks.
“Veo 3 bukan hanya tentang membuat video dari teks. Ini adalah tentang memahami niat kreatif pengguna dan menerjemahkannya menjadi karya visual yang menginspirasi,” ujar James Manyika, SVP, Research, Labs, Technology and Society Google saat presentasi utama Google I/O 2025.
Berikut fitur canggih pada Google AI Veo 3:
1. Video Berkualitas Tinggi
Veo 3 bisa menghasilkan video dengan tampilan yang sangat jernih dan detail. Dibandingkan versi sebelumnya, model ini lebih baik dalam menjaga karakter tetap konsisten dan memberikan kontrol lebih presisi pada gaya serta sudut pengambilan gambar.
2. Memahami Instruksi Rumit
Veo 3 dapat memahami perintah yang rumit dalam bentuk narasi. Pengguna cukup menjelaskan adegan, aksi, atau cerita dengan bahasa sehari-hari, dan AI ini akan mengubahnya menjadi video yang utuh dan sesuai.
3. Audio Asli dan Realistis
Salah satu kelebihan Veo 3 adalah kemampuannya untuk menambahkan audio langsung ke dalam video. Mulai dari efek suara, suara latar, hingga dialog dengan gerakan bibir yang sinkron—semuanya membuat video terasa lebih hidup dan nyata.
Veo 3 juga akan terintegrasi secara penuh dengan layanan Google lainnya, seperti Google Cloud, YouTube, dan Workspace. Ini memungkinkan para kreator langsung mengedit, menyimpan, dan membagikan hasil karya mereka dengan mulus di berbagai platform. Google memastikan bahwa data pengguna tetap aman dan terlindungi, berkat kebijakan privasi dan keamanan berbasis AI yang telah diperbarui.
Saat ini, Veo 3 masih tersedia dalam versi terbatas untuk mitra kreatif dan komunitas pengembang pilihan. Namun, Google mengisyaratkan publik bisa mulai mencoba versi beta dalam beberapa bulan ke depan. Antusiasme tinggi dari komunitas kreator membuat permintaan akses awal ke Veo 3 melonjak tajam hanya beberapa jam setelah peluncuran.
Peluncuran Veo 3 menandai babak baru dalam perkembangan AI generatif, khususnya dalam ranah visual. Google tampaknya ingin mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin inovasi teknologi dengan memanfaatkan kekuatan komputasi mereka untuk mempercepat adopsi AI di kalangan kreator global.
Teknologi seperti Veo 3, batas antara imajinasi dan kenyataan semakin kabur. Dunia pembuatan konten pun diprediksi akan berubah drastis, membuka peluang baru bagi siapa pun yang ingin menuangkan ide menjadi visual yang hidup dan mengesankan.
Editor: Dani M Dahwilani